JAKARTA, iNewsSragen.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha, pasar hewan kurban mulai ramai dengan penjualan sapi dan kambing. Namun, di tengah persiapan kurban, sebuah video sapi berbulu tebal yang disebut "sapi anggora" mendadak viral di media sosial, menarik perhatian dan simpati banyak warganet.
Video yang menggemparkan tersebut diunggah oleh akun TikTok @bboxmorgan, milik Brittany Morgan. Akun ini terkenal sering membagikan aktivitas sehari-hari di peternakan sapi serta memberikan edukasi mengenai berbagai aspek pemeliharaan sapi. Dalam salah satu videonya, Brittany memperlihatkan seekor sapi dengan bulu yang sangat lebat dan tebal, membuat banyak orang menjulukinya sebagai "sapi anggora".
"Sayang sekali kalau dikurbankan. Gak bisa diganti yang lain aja, yang ini dipelihara," tulis salah satu komentar dari warganet.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, sapi tersebut adalah jenis Highland Cattle, atau lebih dikenal sebagai sapi Highland. Sapi ini merupakan spesies kuno yang berasal dari dataran tinggi Skotlandia, khususnya dari pulau Grimsey Island. Mereka telah diternakkan sejak abad ke-6 dan terkenal karena rambutnya yang panjang dan tebal, yang berfungsi sebagai perlindungan alami terhadap cuaca ekstrem di tanah asalnya.
Rambut panjang dan tebal pada sapi Highland bukan hanya untuk estetika; ini adalah adaptasi alam yang melindungi mereka dari cuaca dingin yang keras di Skotlandia. Keunikan ini membuat sapi Highland terlihat sangat berbeda dari sapi-sapi biasa yang biasa kita lihat di peternakan Indonesia.
Selain penampilannya yang unik, sapi Highland juga dikenal karena dagingnya yang berkualitas tinggi. Daging mereka dikenal lezat, rendah lemak, dan kaya akan protein serta zat besi. Ini membuatnya sangat populer di kalangan pecinta daging sapi premium.
Menurut Highland Titles, daging sapi Highland adalah salah satu daging sapi paling premium, dengan tekstur lembut dan rasa yang luar biasa.
Meskipun daging mereka berkualitas tinggi, harga daging sapi Highland yang tinggi membuatnya tidak terlalu laris di pasaran. Beberapa peternak mencoba mengatasi masalah ini dengan mengawinkan sapi Highland dengan jenis sapi lain untuk menurunkan harga, tetapi tetap menjaga kualitas dagingnya.
Video sapi Highland ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang merasa sayang jika sapi ini dijadikan hewan kurban dan lebih memilih untuk memeliharanya karena penampilannya yang unik dan menggemaskan.
"Ihhh gemoy banget, nduttt," kata @cin***, mengekspresikan kegemasan melihat sapi tersebut.
"Awas aja kalau sampai dikurbanin nih sapi," ujar @ovt***, menambahkan sentimen bahwa sapi yang tampak menggemaskan ini sebaiknya tidak dikurbankan.
Meskipun ada perasaan sayang dari warganet, sapi Highland sebenarnya cocok untuk dijadikan hewan kurban, terutama bagi mereka yang memiliki keuangan lebih. Kualitas dagingnya yang tinggi dan penampilannya yang unik dapat menjadi pilihan istimewa bagi yang ingin memberikan kurban yang berbeda dari biasanya.
Namun, bagi banyak orang, daya tarik sapi Highland lebih pada aspek estetikanya dan keunikan budaya Skotlandia yang dibawanya. Ini membuat mereka lebih memilih untuk memelihara sapi ini sebagai hewan peliharaan daripada melihatnya sebagai sumber daging atau kurban.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait