SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Perayaan mengingat kembali asal usul sejarah nama Dusun Gembongan, Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, diselenggarakan warga dengan tajuk Babad Gembongan. Acara itu mengambil lokasi ditengah jalan dusun setempat, Minggu (21/7/2024) pagi.
Disepanjang jalan dusun tidak jauh dari pagar tembok cagar budaya Ndalem Singopuran yang sempat heboh karena dijebol oleh pemiliknya itu, berbagai acara ditampilkan untuk disaksikan masyarakat umum, mulai kirab gunungan, pentas seni tradisional dan modern, hingga bazar UMKM.
Penyelenggaraan yang telah memasuki tahun-6 sejak 2019 lalu itu, kali ini juga mendapat apresiasi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dibuktikan dengan kehadirannya memenuhi undangan untuk menyaksikan dan menyampaikan sambutan pembukaan didampingi pejabat Forkopimcam Kartasura.
"Saat ini sistem dan struktur pemerintahan sudah semakin maju dan berkembang sehingga sering kali meninggalkan ciri khas yang ada di wilayah masing-masing, sehingga banyak yang mengenal suatu wilayah sebagai sebuah identitas hanya dengan Desa, RW maupun RT saja. Keberadaan Kampung/ Dusun sebagai sebuah bagian penting ruang kota, tak terpisahkan dari pengembangan perencanaan kota yang kreatif," kata Bupati dalam sambutannya.
Ia mengatakan, kampung/ dusun menjadi bagian dalam menciptakan identitas kota, karena kampung/ dusun menjadi sumber kreatifitas, menjadi pusat kegiatan sosial budaya dan perekonomian kreatif.
"Babad Gembongan merupakan sebuah event budaya dan kesenian tradisional, yang dilaksanakan dalam rangka menggali asal usul Kampung/ Dusun Gembongan dan untuk melestarikan budaya dan kesenian lokal," kata Bupati.
Menurutnya, kegiatan Babad Gembongan selain sebagai sarana untuk menggali dan mengenalkan asal usul Dusun Gembongan, juga sebagai sarana untuk menampilkan dan melestarikan seni dan budaya lokal, serta sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada.
"Ini juga sebagai hiburan dan tontonan bagi masyarakat Dusun Gembongan dan sekitarnya," imbuh Bupati.
Sementara Camat Kartasura, Ikhwan Sapto Darmono menambahkan, inti dari penyelenggaran acara bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan sebagai pengingat sejarah bahwa munculnya nama Gembongan juga tidak lepas dari keberadaan Keraton Kartasura.
"Jadi tadi juga dibacakan, bahwa sejarah nama Gembongan ini merupakan bagian dari (Keraton) Kartasura. Untuk acaranya sendiri ada kirab gunungan dan bazar UMKM," pungkas Camat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait