GROBOGAN, iNewsSragen.id - Warga Desa Getasrejo, Grobogan, digemparkan dengan penemuan tulang manusia dan kain mori yang terkubur di tanah tempat dibangunnya sebuah rumah. Kejadian ini menimbulkan ketegangan yang tinggi antara warga dan pemilik tanah, Asih. Warga marah setelah mengetahui bahwa penemuan tersebut sempat disembunyikan oleh pemilik tanah dan tidak segera diungkapkan.
Pada hari Senin sore, saat pondasi dan cakar ayam rumah sedang dipasang, beberapa pekerja menemukan tulang manusia yang dibungkus kain mori pada kedalaman satu setengah meter. Mandor bangunan yang mengetahui temuan tersebut meminta warga untuk tidak menyebarluaskan informasi dan meminta agar penemuan tersebut tidak dibongkar.
Kemarahan warga memuncak, terutama setelah beberapa di antara mereka mengalami kesurupan pasca penemuan tulang. Warga berusaha melakukan negosiasi dengan pemilik tanah untuk membongkar kembali area yang sudah ditutup, tetapi permintaan ini terus ditolak.
Akibatnya, warga memblokir akses jalan masuk ke desa, melarang kendaraan proyek masuk, dan mengancam akan membongkar paksa kuburan jika pemilik tanah tetap menolak.
Menurut Budi, tokoh masyarakat setempat, kasus ini terungkap setelah mandor curhat kepada dirinya, ditambah dengan laporan dari warga yang kesurupan. Ririn, saksi mata, menjelaskan bahwa sosok yang merasuki warga marah dan meminta agar tulang tersebut digali kembali dan dimakamkan dengan layak.
Akhirnya, Asih menyetujui permintaan warga untuk membongkar tanah yang telah tertutup pondasi. Setelah dilakukan penggalian sedalam satu meter, ditemukan serpihan tulang yang sudah dalam kondisi remuk. Identitas serpihan tulang ini belum diketahui pasti, apakah tulang manusia atau tulang binatang.
Petugas TNI dan Tim INAFIS Polres Grobogan segera meluncur ke lokasi untuk memeriksa penemuan tersebut. Polisi belum dapat memberikan keterangan pasti mengenai identitas tulang dan akan mendatangkan tim medis untuk mengidentifikasi serpihan tulang yang ditemukan.
Hingga malam hari, warga terus melakukan penggalian di bawah guyuran hujan. Warga setempat menyatakan bahwa selama ini mereka tidak pernah mengetahui adanya makam di lahan milik Asih. Mereka berharap aparat bisa mengungkap identitas tulang yang terkubur dan mengatasi masalah kesurupan yang sering terjadi setelah penemuan tersebut.
Sebelum melanjutkan penggalian, tokoh agama dan warga telah melakukan ritual dan sesaji sebagai bentuk penghormatan dan permohonan agar proses ini berjalan lancar.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait