Setelah dilakukan klarifikasi dengan menghadirkan perangkat desa setempat, didapat keterangan bahwa yang bersangkutan dipastikan bukan pelaku klitih seperti yang dituduhkan warga melalui narasi yang disampaikan melalui unggahan video.
"Dua remaja ini sebenarnya juga warga Desa cemani. Anak-anak ini tidak melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan selama ini, yaitu sebagai klitih. Mereka ini memang benar sering nongkrong bergerombol dan muter-muter naik sepeda motor," bebernya.
Dalam kesempatan di Polsek Grogol, dua remaja yang nyaris menjadi bulan-bulanan warga tersebut mendapat pembinaan agar tidak lagi melakukan kegiatan nongkrong bergerombol maupun konvoi tengah malam. Apalagi jika itu dilakukan di tengah perkampungan.
Mengingat saat ini isu klitih tengah merebak, Kapolsek pun menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah terpancing ikut menyebarkan informasi baik berupa tulisan maupun video yang masih diragukan kebenarannya.
"Selain itu, kami juga menghimbau kepada para orang tua yang memiliki anak remaja agar lebih waspada dalam memantau pergaulan anak-anaknya di luar rumah. Sebisa mungkin anak-anak ini jika sudah pukul 22.00 WIB berada dirumah," pungkas Kurniawan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait