Dua pengunjung, Teh Yanti dan Mutiara dari Tasikmalaya, merasa kembali ke masa kecil saat mengunjungi Dusun Sinawah. Mereka merasakan ketenangan dan nuansa pedesaan yang kental.
Sementara itu, Karlina dari Desa Klambru menikmati transaksi unik dengan para pedagang, merasakan suasana alam yang sejuk, dan belum sempat menjelajahi objek wisata lainnya karena antusias mencicipi kuliner.
Mbah Ceper, penggagas Pasar Tempo Dulu, menciptakan tempat ini untuk menjawab persaingan pasar tradisional dan modern yang semakin marak di dunia digital. Dengan adanya pasar ini, diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan budaya lokal yang hampir terlupakan.
Wisatawan tidak dikenakan tiket masuk; mereka hanya perlu menukarkan uang asli dengan koin untuk bertransaksi. Selain menikmati kuliner dan suasana alami, mereka juga bisa mandi di air sendang yang segar, mengalir dari sumber air di dalam Goa Keramat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait