Sementara, Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengungkapkan, bahwa Sukoharjo menjadi salah satu daerah penyangga lumbung padi nasional dengan angka provitas padi tertinggi di Jawa Tengah.
“Sukoharjo ini luar biasa dalam meningkatkan produksi padi. Oleh karenanya dengan adanya sinergi bersama semua stakeholder terkait, kami optimis dapat mencapai target itu," kata Bagas.
Jika sebelumnya masing-masing stakeholder terkesan bergerak sendiri-sendiri, maka saat ini sudah ada satu pemahaman bersama sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing.
"Salah satunya, kami bersama Pak Dandim beberapa hari lalu sudah berkoordinasi dengan PLN meminta ada penambahan jaringan listrik untuk menggerakkan pompa air di lahan sawah tadah hujan. Alhamdulillah disetujui," ungkap Bagas.
Diakui Bagas, untuk dapat mencapai target yang sudah dicanangkan tersebut membutuhkan sinergitas stakeholder terkait. Mulai dari pemerintah, swasta, hingga gabungan kelompok tani (gapoktan) dan para petani yang tersebar di 12 kecamatan.
“Total lahan pertanian di Sukoharjo sudah kami kunci seluas 20.000 hektar lebih sedikit. Dengan luas itu, para petani ditarget bisa menanam padi tiga kali dalam setahun. Sehingga target luas tanam padi dalam setahun 60.225 hektar (20.000 x 3-Red) terpenuhi," bebernya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait