SRAGEN, iNewsSragen.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sragen sejak Senin (20/1/2025) malam hingga Selasa (21/1/2025) dini hari menyebabkan banjir yang melanda enam kecamatan. Akibatnya, 243 rumah terendam air dan 127 keluarga harus mengungsi ke rumah tetangga dan saudara.
Enam kecamatan yang terdampak banjir meliputi Sukodono, Tanon, Sidoharjo, Sambungmacan, Sragen Kota, dan Jenar. Ketinggian air bervariasi, dengan genangan tertinggi mencapai 100 cm. Banjir disebabkan oleh luapan Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya, yang mulai merendam permukiman warga sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen, Giyanto, penanganan banjir dilakukan hingga pukul 03.15 WIB. Hingga Selasa pagi, air sudah surut, menyisakan genangan di halaman dan beberapa jalan. Sebanyak sembilan desa yang terdampak banjir di antaranya Desa Juwok di Sukodono, Desa Kalikobok dan Pengkol di Tanon, Desa Sribit dan Pandak di Sidoharjo, Desa Tangkil di Sragen Kota, Desa Cemeng dan Banaran di Sambungmacan, serta Desa Mlale dan Kandangsapi di Jenar.
“Rumah yang terendam sebanyak 243 unit, dengan jumlah warga terdampak mencapai 309 keluarga atau 946 jiwa. Sebanyak 127 keluarga atau 311 jiwa harus mengungsi. Selain itu, ada dua masjid dan satu pertokoan yang terendam air, serta 10 hektare area pertanian yang terdampak,” jelas Giyanto.
BPBD Sragen menurunkan 21 personel tim reaksi cepat (TRC) untuk penanganan banjir, dibantu oleh 85 relawan dan aparat dari berbagai instansi, termasuk Polri, TNI, Pukesmas Sukodono, PMI Sragen, dan beberapa organisasi relawan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait