SRAGEN, iNewsSragen.id - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Sumarah Sragen menggelar Konferensi Cabang (Konfercab), Minggu (8/3/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi paguyuban yang bergerak di bidang kebudayaan spiritual untuk memperkuat organisasi dan meningkatkan pemahaman kerohanian.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Edy Sutrisno, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Paguyuban Sumarah. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam spiritualitas atau kerohanian, yang bersifat terbuka dan tidak dibatasi oleh sekat agama.
"Anggota kami berasal dari berbagai latar belakang agama, seperti Islam, Kristen, Buddha, dan lainnya. Kami juga tidak terafiliasi dengan partai politik," jelasnya.
Edy menekankan bahwa Sumarah berperan sebagai penjaga kekayaan budaya spiritual bangsa Indonesia, yang menjadi bagian dari warisan kebudayaan nasional.
Terkait dengan Konfercab, Edy menjelaskan bahwa secara keorganisasian, Paguyuban Sumarah memiliki struktur yang jelas, mulai dari tingkat pusat, provinsi, cabang, hingga ranting.
"Saat ini, DPC Sumarah Sragen tengah melakukan pembaruan kepengurusan. Kami memilih pimpinan baru melalui musyawarah," ujarnya.
Sambutan Ketua DPD Sumarah Jawa Tengah, Agus Tri Hari Mulyanto.Foto;iNews/Joko P
Sementara itu, Ketua DPD Sumarah Jawa Tengah, Agus Tri Hari Mulyanto, menyampaikan bahwa Sumarah berperan dalam membantu masyarakat Sragen untuk meningkatkan kapasitas spiritual mereka.
Menurutnya, jika Dinas Pendidikan mencerdaskan bangsa dalam aspek kognitif, maka Sumarah berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui aspek spiritual.
Penasehat DPD Sumarah Jawa Tengah, Endarto.Foto:iNews/Joko P
Penasehat DPD Sumarah Jawa Tengah, Endarto, menjelaskan bahwa ilmu Sumarah berkaitan dengan kesadaran spiritual, yang terus berkembang di berbagai negara.
"Lima tahun lalu, Sumarah telah dikenal di 37 negara, dan tahun ini jumlahnya terus bertambah. Kami di DPD Jawa Tengah berkomitmen untuk mengembangkan pemahaman kesadaran spiritual agar dapat diterima oleh masyarakat luas," jelasnya.
Endarto juga menambahkan bahwa Sumarah memiliki keterkaitan erat dengan perjalanan spiritual bangsa Indonesia sejak era kemerdekaan.
"Dulu, ajaran Sumarah menyongsong Indonesia agar diberi kemerdekaan. Ilmu ini bukan hanya dipahami secara lahiriah, tetapi juga melalui hakikat yang lebih dalam. Sejak masa Presiden Soekarno hingga sekarang, Sumarah dapat diibaratkan sebagai benteng spiritual bangsa Indonesia," tandasnya.
Dengan terselenggaranya Konfercab DPC Sumarah Sragen, diharapkan organisasi ini semakin solid dalam menjaga dan melestarikan budaya spiritual bangsa, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait