SRAGEN, iNewsSragen.id – Mutu pendidikan dan kesadaran lingkungan kini makin terintegrasi melalui inovasi kreatif dari sekolah pinggiran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. SD Negeri Wonotolo 1 memperkenalkan IPPB (Inovasi Penggunaan Barang Bekas sebagai Media Ajar yang Ramah Lingkungan) sebagai solusi pembelajaran yang kontekstual, hemat biaya, dan berorientasi lingkungan.
Diluncurkan pada 8 Maret 2024, IPPB memanfaatkan barang-barang bekas seperti botol plastik, kardus, kaleng, dan ban sebagai media ajar interaktif di ruang kelas. Tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga, inovasi ini juga berhasil meningkatkan minat belajar siswa dan memperkaya metode pengajaran.
“IPPB lahir dari keprihatinan kami terhadap keterbatasan media ajar dan minimnya kesadaran lingkungan. Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tapi juga dari kehidupan nyata, termasuk cara memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang berguna,” ujar Sri Mulyani, Kepala SDN Wonotolo 1 sekaligus penggagas inovasi, Jumat (18/7/2025).
Program ini selaras dengan Kurikulum Merdeka dan kebijakan nasional seperti UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Permendikbud Ristek No. 56/M/2022. Pendekatan berbasis proyek dan pemanfaatan sumber daya lokal menjadi inti dari implementasi IPPB.
Proses inovasi dimulai dari identifikasi permasalahan, desain media ajar, produksi alat dari barang bekas, implementasi di kelas, hingga evaluasi pembelajaran. Respons siswa sangat positif—mereka lebih aktif, kreatif, dan memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait