Warga Gondang Mayang Gelar Sedekah Bumi dan Tolak Bala Penuh Khidmat

Joko Piroso
Ratusan warga terutama emak-emak dan anak-anak berebut gunungan.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Ratusan warga Dusun Gondang Mayang, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menggelar ritual tolak bala dan sedekah bumi, Rabu, 06 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen, sekaligus doa bersama agar desa senantiasa diberi keselamatan dan keberkahan.

Sejak pagi, warga dari berbagai usia sudah berkumpul untuk mengikuti rangkaian acara sedekah bumi. Tradisi dimulai dengan pengumpulan tumpeng dari tiap RT. Tumpeng-tumpeng tersebut berisi aneka jajanan tradisional dan ayam ingkung, lalu ditempatkan di sekitar sumur tua yang dipercaya sebagai sumber mata air pertama di dusun tersebut.

Prosesi selanjutnya diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Setelah berdoa, warga melanjutkan dengan kirab gunungan hasil bumi berbagai hasil panen seperti cabai, terong, ketela, kelapa, pisang, pepaya, dan sayuran lainnya yang disusun rapi menyerupai bentuk kerucut.

Kirab dimulai dari halaman dusun, diiringi barisan para tokoh desa dan pemuda yang membawa alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, tomblok, garpu, lencek, dan lainnya. Pawai budaya ini mencerminkan identitas petani sebagai tulang punggung desa.

Barisan berikutnya diisi oleh pemuda yang mengusung gunungan hasil bumi. Di belakangnya, anak-anak dan ibu-ibu dengan penuh semangat ikut berjalan sambil menanti momen puncak, yaitu perebutan gunungan hasil bumi.

Ratusan warga Dusun Gondang Mayang, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menggelar ritual tolak bala dan sedekah bumi, Rabu, 06 Agustus 2025.Foto:iNews/Joko P

Saat kirab berakhir, suasana semakin meriah. Ratusan warga terutama emak-emak dan anak-anak berebut gunungan. Meski sempat terjadi dorong-dorongan dan ada yang terinjak ringan, semuanya tetap berlangsung dalam suasana riang dan penuh keyakinan. Warga percaya bahwa hasil bumi yang didapat dari gunungan akan membawa berkah, keselamatan, dan bisa menjadi penolak bala bagi keluarga yang mendapatkannya.

“Acara ini bentuk rasa syukur atas hasil panen warga yang sebagian besar adalah petani. Kami berharap ke depan hasil pertanian semakin baik dan warga selalu diberi keselamatan,” ujar Endro Supriyadi, tokoh masyarakat Dusun Gondang Mayang.

Tradisi tak hanya berhenti di situ. Setelah kirab dan rebutan hasil bumi, acara dilanjutkan dengan hiburan rakyat berupa pertunjukan reog. Pentas kesenian tersebut menarik perhatian warga dari dusun sekitar, mempererat tali silaturahmi dan semangat gotong royong antarwarga.

Ibu Hartini, salah satu warga yang turut serta dalam rebutan gunungan, mengungkapkan rasa bahagianya mengikuti kegiatan tersebut. “Sedekah bumi dan bersih desa ini dilakukan setiap tahun. Selain sebagai ungkapan syukur atas panen, ini juga tradisi resik desa agar terhindar dari marabahaya,” ujarnya.

Dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur warisan budaya, kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memegang erat tradisi nenek moyang. Selain itu, sedekah bumi menjadi media pemersatu warga, memperkuat rasa solidaritas, dan meningkatkan spiritualitas kolektif dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network