Bupati juga menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mendampingi pelajar. Menurutnya, kontrol dari lingkungan keluarga dan sekolah sangat menentukan agar pelajar tidak terjebak fenomena ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO) dalam aksi demonstrasi.
“Kepada orang tua dan bapak-ibu guru, tolong pantau anak-anaknya. Jangan sampai mereka terbawa arus ikut-ikutan demo tanpa tahu substansi. Fenomena ini berbahaya karena bisa membahayakan keselamatan mereka sendiri,” pesannya.
Di akhir amanat, Bupati mengajak para pelajar Sragen untuk tetap fokus belajar, menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, serta menyalurkan aspirasi dengan cara sehat dan santun.
“Generasi muda harus tumbuh menjadi pribadi yang kritis, bijak, dan bertanggung jawab. Itu modal penting untuk masa depan Sragen dan bangsa,” pungkasnya.
Pesan Redaksi iNews
Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat.
Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.
Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait