Solo Membara: Tokoh Masyarakat Geram, Kecam Aksi Anarkis yang Rusak Wajah Kota Budaya

Nanang SN
Aparat TNI ikut turun ke jalan menenangkan massa demo di Kota Solo.Foto:iNews/ Nanang SN

Meski mengecam keras aksi anarkis, Kusumo tetap menyerukan agar aparat keamanan tidak bertindak represif.

"Saya minta polisi jangan menggunakan kekerasan. Tangani dengan bijak. Jangan sakiti masyarakat!," katanya, mengingatkan bahwa pendekatan represif justru bisa memperburuk situasi.

Kepada pemerintah, Kusumo juga melontarkan kritik tajam. Ia meminta para pejabat tidak hanya mengutuk kejadian ini, tetapi juga melakukan introspeksi dan perbaikan nyata.

"Pemerintah jangan cuma bicara. Lihat ke dalam. Kalau ada yang salah di DPR atau instansi lain, perbaiki! Jangan tunggu sampai rakyat marah lagi," tutupnya.

Aksi Jumat malam itu meninggalkan luka fisik dan psikologis bagi warga Solo. Tapi bagi Kusumo dan banyak tokoh masyarakat lainnya, luka yang paling dalam adalah tercorengnya nama Solo, kota yang selama ini dijunjung sebagai simbol perdamaian, budaya, dan kebhinekaan.

Pesan Redaksi iNews

Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat.

Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.

Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network