SOLO,iNewsSragen.id – Konflik suksesi di Keraton Kasunanan Surakarta kian memanas setelah kubu GKR Timoer Rumbai Dewayani menegaskan tetap menggelar upacara jumenengan GPH Purboyo sebagai SISKS Pakoe Boewono (PB) XIV, meski sebelumnya Maha Menteri Tedjowulan menyerukan agar semua pihak menahan diri demi meredam ketegangan internal.
Dalam konferensi pers di Sasono Putro, Jumat (14/11/2025), GKR Timoer memastikan bahwa jumenengan akan berlangsung Sabtu, 15 November 2025 pukul 10.00 WIB, dengan persiapan acara disebut sudah mencapai 70 persen. Sejumlah lokasi sakral seperti Kori Kamandungan, Siti Hinggil, dan Sasono Putro telah dibersihkan serta dihiasi janur dan penataan kursi.
“Sebanyak 400 undangan sudah disebar kepada tokoh, pejabat, keraton se-Nusantara, dan kerabat,” ujarnya. Bahkan, pihak panitia menyebut Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, akan hadir dalam agenda jumenengan tersebut.
Kubu GKR Timoer menegaskan bahwa pelaksanaan jumenengan ini merupakan penegasan kepada publik bahwa Keraton Surakarta telah memiliki raja baru. Mereka mengklaim otoritas raja adalah absolut sebagai monarki konstitusional yang eksistensinya diakui konstitusi. Menurut GKR Timoer, Sabda Dalem disebut berada di atas hukum dan adat istiadat, sehingga titah raja menjadi dasar tertinggi.
Ia juga memaparkan bahwa menurut rangkaian persiapan suksesi era PB XIII, GPH Purboyo telah ditetapkan sebagai Putra Mahkota sejak 23 Februari 2014, kemudian ditetapkan sebagai pemegang kekuasaan pada 27 Februari 2022, dan mengikrarkan kekuasaan pada 5 November 2025, tiga hari setelah PB XIII wafat.
“Sejak tanggal itu (5 November), seluruh konsentrasi kekuasaan Keraton Surakarta sudah berada di tangan beliau (Gusti Purboyo),” tegasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
