get app
inews
Aa Text
Read Next : Empat Hari Beroperasi, KA BIAS Madiun Layani 2 Ribuan Penumpang

SH Terate, Perguruan Silat yang Berani Lawan Penjajah, Kini Jadi Perguruan Pencak Silat Terbesar

Kamis, 08 September 2022 | 10:40 WIB
header img
(Logo/Lambang SH Terate)

MADIUN, iNewsSragen.id - Ki Hadjar Hardjo Oetomo merupakan salah satu tokoh bersejarah yang memiliki peran penting dalam terbentuknya pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Kini SH Terate telah menjadi salah satu organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang sering menyabet juara baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pada tahun ini, SH Terate telah berusia 100 tahun, yang jatuh pada 2 September 2022 kemarin. Memperingati satu abad organisasi ini menggelar beberapa kejuaraan antara lain Krida Internasional Setia Hati Terate Cup 2022, Festival Internasional Pencak Silat Seni 2022, dan Atraksi Kolosal Pencak Silat Setia Hati Terate yang dilaksanakan di Padepokan Agung Madiun jalan Merak no.10 & Gedung Graha Krida Budaya no.17 Madiun.

Kesuksesan pencak silat SH Terate saat ini tidak lepas dari sejarahnya yang dulu begitu dramatis. Organisasi ini didirikan pada 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, yang merupakan seorang pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dilansir dari berbagai sumber, Hardjo Oetomo adalah pria kelahiran Madiun, Jawa Timur. Dia merupakan Saudara Tertua Setia Hati dan bersama rekan-rekannya dari Pilang Bango Madiun, pernah melakukan penghadangan kereta api yang lewat mengangkut para tentara belanda dan perbekalan militer. Penghadangan ini dilakukannya secara berulang-ulang hingga pada akhirnya dia ditangkap dan mendapat hukuman penjara di Cipinang yang kemudian dipindahkan ke Padang.

Sebelumnya pria yang akrab dengan sapaan Hardjo ini pernah menjadi mantri pasar di pasar Spoor Madiun pada 1906, dan bekerja di pabrik gula Rejo Agung di Madiun sepuluh tahun berselang.

Foto: Ki Hadjar Hardjo Oetomo

Barulah pada tahun 1917 dia masuk menjadi saudara 'Setia Hati' dan dikecer langsung oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo yang merupakan pendiri aliran 'Setia Hati'. 

Setelah itu dia juga ikut dalam Sarekat Islam dan mendirikan 'Setia Hati Pencak Sport Club' di Desa Pilangbango, Madiun di tahun 1922. Organisasi itu kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Lamongan, Ngantang, Yogyakarta dan Solo.

Setelah keluar dari penjara, pergerakan SH Pencak Sport Club dibubarkan oleh Belanda karena terdapat kata "pencak" di dalamnya, yang dianggap membahayakan bagi pemerintahan Belanda saat itu.

Atas usulan dari Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan rekan lainnya diadakanlah konferensi di rumah Hardjo Oetomo pada tahun 1948. Dari perkumpulan tersebut menghasilkan perubahan nama dari SH Pencak Sport Club menjadi 'Setia Hati Terate' dan juga penetapan dimana dulunya kelompok tersebut merupakan perguruan diganti menjadi organisasi.

Persaudaraan Setia Hati Terate pada awal pembentukan ini diketuai oleh Soetomo Mangkoedjojo bersama wakilnya Darsono. Untuk menjadi seorang saudara dalam SH Terate, sebelumnya harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, kemudian merah muda, hijau dan putih kecil. Di tahap ini barulah seseorang akan disebut sebagai calon saudara.

Perkembangan saat ini, SH Terate banyak sekali mencetak atlet-atlet berkelas, dan berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa di cabang olahraga pencak silat. 

Dari segi peminat, SH Terate diminati banyak orang, dari semua usia dan golongan. Berdasarkan data menyebut, selain di Indonesia, di luar negeri pun SH Terate juga berkembang sangat pesat, seperti di Negara Timor Leste, Malaysia, Singapura, Brunnei Darussalam, Belanda, Prancis, Amerika, Mesir, Hongkong, Thailand, Russia, Jerman, UEA, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, dan masih banyak lagi.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut