Awal Pertemuan
Egis juga bercerita bagaimana ia dan suaminya bisa dipertemukan. "Jadi aku sama suami itu, aku kakak kelas, dia adik kelas. Satu sekolah SMA. Aku kelas 3, dia kelas satu. Cuman dulu enggak pacaran. Cuma sekedar kenal," ujar Egis.
"Abis itu aku lulus SMA, langsung jadi polwan, daftar polwan langsung lulus jadi polwan tahun 2009. Kemudian dia juga kuliah, aku dinas. Sampai lah ketemu masing-masing. Dia ke mana, aku ke mana, dan akhirnya ketemu, menikah, deh," katanya.
Warganet lalu dibuat penasaran dengan sebutan suami Egis yang berstatus sebagai istri polisi.
"Bu, mau tanya kalau suaminya polisi istrinya bisa jadi Bhayangkari, kan? Lalu kalau istrinya yang polisi apa suaminya juga bisa jadi Bhayangkara?" tanya seorang warganet.
Egis pun menjelaskan bahwa tidak ada perkumpulan untuk suami polisi selayaknya perkumpulan istri polisi yang sering disebut Bhayangkari.
"Dari ribuan komen, banyak banget yang nanyain ini. Enggak gitu konsepnya. Ada yang bilang Bhayangkoro di komen," kata Egis.
"Jadi buat suami-suami sipil, swasta atau PNS, atau yang lainnya. Enggak ada persatuan para suami polwan. Mohon izin para istri polisi namanya ibu-ibu Bhayangkari, mohon izin, Bu. Kalau aku enggak salah, memang enggak ada itu persatuan suami-suaminya polwan itu. Jadi suami aku biasa aja. Sama seperti suami lainnya, suami aku kepala rumah tangganya," katanya.
Editor : Joko Piroso