Setiap rumah terdiri dari sekira dua ruangan, di mana satu ruangan digunakan untuk menerima tamu, menyimpan barang-barang dan tempat tidur. Kemudian ruangan lainnya di bagian belakang digunakan untuk dapur.
Sementara lantainya juga menggunakan tanah liat yang dirawat dengan kotoran sapi.
Menurut Ketua Forum Guide Lokal, Bobi mengatakan, masyarakat desa setempat mengepel rumah dengan kotoran sapi selama seminggu sekali.
Sebenarnya ada alasannya kenapa pakai kotoran sapi karena disucikan oleh masyarakat setempat.
Dan juga sebagai penangkal dari bahaya tolak bala. Aromanya juga kalau sudah kering tidak bau dan menimbulkan aroma yang khas, katanya.
Selain rumah-rumah tradisional, sepanjang jalan juga terlihat banyak kerajinan tangan yang dijajakan dari mulai kain tenun hingga gelang. Ini juga menjadi mata pencaharian utama perempuan di desa ini.
Editor : Joko Piroso