SRAGEN, iNewsSragen.id - Korban keracunan massal di Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen terus bertambah. Data terakhir, 10 orang dirawat di Puskesmas Sambirejo, 1 orang dirujuk ke RS Sarila Husada, 1 orang dirujuk ke RS Soehadi Sragen dan ratusan lainnya rawat jalan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, ada 10 pasien yang dirawat di Puskesmas Sambirejo hingga pukul 18.38 WIB.
Sebelumnya, hanya ada 9 pasien, kemudian bertambah lagi satu orang, dimana seorang pasien rencananya akan dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan, pasien yang dirawat di rumah sakit kini ada 1 orang.
Jumlah korban diperkirakan bakal terus bertambah mengingat nasi punjungan yang diduga menjadi penyebab keracunan dibagikan ke warga sebanyak 600-an paket. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen langsung mendirikan posko kesehatan untuk penanganan dampak keracunan makanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini Sabtu (29/4/2023) mengatakan, posko pengobatan gratis tersebut didirikan di rumah Bidan Desa Jambeyan, Nuryani. Posko akan terus dibuka sampai tidak ada keluhan warga yang mual, muntah, dan diare.
Posko kesehatan tersebut memiliki delapan bidan desa, dokter empat orang, dokter muda empat orang, serta obat-obatan dan infus. Selain membuka posko, Udayanti mengatakan Dinkes Sragen juga sudah mengambil sampel air dan makanan punjungan yang diterima warga.
Camat Sambirejo, Didik Purwanto mengatakan, makanan nasi boks yang diberikan kepada warga yang diindikasi menyebabkan wargannya mengalami gejala keracunan ini.
Indikasinya disinyalir dari situasi pasien yang berobat secara umum, kebanyakan yang mengkonsumsi sajian hantaran, kalau jawanya punjungan.
Dia mengatakan, awalnya hanya ada 1 warga yang mengeluhkan mual dan datang ke Bidan desa. Namun, semakin malam semakin banyak warga yang datang dengan mengeluhkan hal yang sama.
Kemudian, beberapa warga kembali mendatangi posko kesehatan, sehingga total pasien yang diduga mengalami keracunan bertambah menjadi 303 orang hingga pukul 20.00 Wib.
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sambirejo Kompol Zubaidi mengaku pihaknya saat ini, sample makanan hajatan yang terdiri dari nasi, sayur, daging tersebut sudah diamankan petugas untuk diteliti kandungannya, katanya.
Seorang korban, Ari Setiyantini mengaku baru merasakan mual setelah makan daging sapi di nasi kotak hantaran hajatan tersebut.
Tak tahan dengan kondisi tubuhnya, saya merasakan mual itu jam 21.30 wib, lalu ke bidan desa, minum obat malah muntah-muntah, akhirnya ke Puskesmas.
Makan daging sapi dari orang hajatan itu, makannya hanya sedikit, tapi perut itu rasanya seperti kayak diaduk-aduk, pungkas Ari.
Editor : Joko Piroso