Pembunuh Bos Air Isi Ulang di Semarang: Saya Tidak Menyesal, Malah Puas!

Korban ditusuk di dalam rumah kontrakan tempat usaha depot air isi ulang dan jual gas elpiji itu. Husen kemudian mengajak seorang penjual angkringan berinisial AIAG (17) untuk bersenang-senang termasuk memesan PSK online.
Saat itu tersangka Husen membawa uang Rp7juta milik korban. AIAG itu diberi uang Rp1juta dan diajak memesan PSK online lewat aplikasi. Jumat 5 Mei 2023 dini hari setelah bersenang-senang, mereka pulang ke TKP. Angkringan itu di dekat TKP.
Husen kemudian mengecek korban masih hidup. Di situlah tubuh korban dimutilasi dengan pisau.
“Saat itu masih bernapas,” lanjut Husen.
Pengakuan Husen, kedua lengan dimutilasi karena sering memukulnya, sementara kepala dipotong karena sering dimarahi korban. Kepala dan kedua lengan korban dimasukkan karung.
Pada Jumat malam, Husen mengambil semen dan pasir dari rumah korban yang berada di Perumahan Pondok Bukit Agung, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sekitar 3 km dari TKP.
Editor : Sugiyanto