get app
inews
Aa Read Next : Hendak Mengamankan Tawuran, Anggota TNI Dikeroyok Warga Hingga Luka

Dikeroyok 3 Kakak Kelasnya, Bocah SD di Sukabumi Meninggal Dunia

Sabtu, 20 Mei 2023 | 17:10 WIB
header img
Seorang siswa SD di Sukabumi meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami kritis gegara dikeroyok oleh tiga kakak kelasnya (FOTO: iNews/ Dharmawan Hadi)

SUKABUMI, iNewsSragen.id - HD (10) seorang siswa SD meninggal dunia setelah dikeroyok oleh tiga kakak kelasnya di sekolah tempatnya belajar. Setelah mengalami kondisi kritis selama tiga hari di rumah sakit, korban akhirnya meninggal pada Sabtu (20/5/2023).

Kakek korban, HY, mengatakan bahwa MHD  yang bersekolah di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sukaraja, awalnya mengeluh sakit kepada orang tuanya setelah dikeroyok pada hari Senin (15/5/2023).

"Saya bilang ke korban, kalo sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," ujar HY kakek korban, Sabtu (20/5/2023). 

HY juga menjelaskan bahwa karena korban mengalami kejang-kejang, ia membawanya ke RS Primaya pada Rabu (16/5/2023). Meskipun didesak oleh dokter dan keluarganya, korban tidak berani mengungkapkan bahwa ia telah dikeroyok oleh kakak kelasnya. Bahkan setelah dipaksa berbicara, korban tetap enggan mengakui bahwa ia telah menjadi korban kekerasan. 

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa. Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," ujar HY menambahkan. 

Dikarenakan RS Primaya tidak menerima pasien yang menjadi korban kekerasan, HY menjelaskan bahwa cucunya kemudian dipindahkan ke RS Hermina tanpa memberitahu pihak rumah sakit bahwa MHD adalah korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya.

"Korban yang kritis 3 hari di rumah sakit, lalu pada hari ini, Sabtu (20/5/2023) sekira pukul 08.00 WIB, meninggal di RS Hermina. Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak dan tulang punggung retak," ujar HY.

Jenazah korban saat ini masih disemayamkan di sebuah masjid di wilayah tempat tinggalnya hingga sekitar pukul 13.25. Hingga kini kasus pelajar tewas dikeroyok kakak kelasnya belum ada keputusan mengenai apakah akan dilakukan autopsi atau cukup mengandalkan hasil visum dari rumah sakit sedang menunggu musyawarah antara pihak keluarga dan aparat Kepolisian.

Editor : Sugiyanto

Follow Berita iNews Sragen di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut