Sementara, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sragen Endro Supriyadi menyampaikan data perihal narkoba dan obat terlarang ada di Polres Sragen. Namun pihaknya menekankan agar pemerintah melakukan upaya pencegahan.
”Dalam konteks kebijakan, pemerintah saya anggap sembrono. Karena dari banyaknya kejadian dan kasus narkoba di Sragen. Ternyata hanya satu kali anggaran per tahun,” jelas Endro.
Dengan kebijakan tersebut, tentu sangat memperihatinkan. Apalagi peredaran cukup marak di kalangan pelajar. ”Kami sampaikan ke DPRD dan kapolres agar fungsi sosialisasi di maksimalkan. Terutama jika ada agenda strategis, misal sampling di sekolah tertentu. Ini akan memberikan efek jera,” ujar Endro.
Endro menjelaskan pihaknya justru mendapat informasi terkait peredaran di kalangan pelajar ini dari para para pelajar sendiri. Saat kegiatan juga ada masukan dari warga yang mencurigai adanya aktifitas peredaran narkoba, pungkas Endro.
Editor : Joko Piroso