Dia juga mengatakan kalau sebelum menikah, sang suami sudah menderita kencing manis. Dan mulai rutin cuci darah itu sejak kakinya bengkak pada 2016 lalu. "Mulai rutin cuci darah itu pada 2016 lalu. Dokter waktu itu menyarankan untuk cuci darah, hingga sekarang," katanya.
Aan menjelaskan, awal sang suami menjalankan cuci darah dua kali dalam seminggu. Namun pada 2018 lalu kondisi sang suami sempat stabil dan kontrol cuci darah sekali dalam seminggu. "Pada 2019 lalu, suami ngedrop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam seminggu lagi hingga sekarang," jelasnya.
Menurutnya, selama melakukan cuci darah dia mengantar sang suami ke RS menggunakan kursi roda. Alasan dia mengantar sang suami untuk cuci darah menggunakan kursi roda karena tidak memiliki banyak biaya.
"Dulu pernah pakai bentor (becak motor) tapi uang buat bayarnya enggak cukup. Jadi, ya pakai kursi roda ke rumah sakitnya sejak 2020 lalu," ungkapnya. Saat ditanya kenapa tidak menggunakan mobil siaga di desa, dia menjawab, malu jika harus meminta bantuan menggunakan kendaraan tersebut.
Editor : Joko Piroso