"Ini tujuannya untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar. Semua masakan yang membuat adalah warga di sekitar kampung ini. Kami beli kemudian kami pasarkan di disini," kata Yaya yang merupakan anak bungsu dari 10 bersaudara itu, Jum'at (8/9/2023).
Meskipun begitu, beberapa juga ada yang modern dibuat langsung di tempat oleh juru masak yang berpengalaman di bidang kuliner. Diantara masakan itu seperti omelet. Adapun menu yang ditawarkan adalah kombinasi Jawa, Bali, dan juga ala Betawi.
"Untuk jam buka setiap hari mulai pukul 06.00 – 22.00 WIB. Seperti pada umumnya tempat kuliner jaman sekarang, kami juga menampilkan live music, baik musik Jawa tradisional maupun musik modern," terangnya.
Yaya menyebut, bahwa Waroeng Mbah Nardjo mengusung tagline 'dhahar & srawung' (makan dan berkumpul), maknanya adalah tempat orang untuk berinteraksi tidak hanya sekedar makan saja.
Editor : Joko Piroso