Dari diskusi itu, akhirnya pada 2021 pembangunan sirkuit sepatu roda secara bertahap mulai dikerjakan. Lokasi menggunakan lahan parkir lapangan sepak bola Desa Kemasan. Anggaran yang digunakan menggunakan anggaran dari Dana Desa.
"Luas lahan sekira 105 meter X 32 meter. Saat ini pembangunan landasan sirkuit sudah bisa digunakan untuk latihan. Namun, pembangunan belum selesai, karena masih ada rencana penambahan fasilitas lain seperti tribun, pengecatan, pagar dan lainnya. Supaya standar untuk kompetisi," paparnya.
Menurut Agiamarno, keberadaan sirkuit sepatu roda sangat prospek untuk peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Selain itu juga dapat menggerakkan perekonomian desa ketika ada penyelenggaraan even sepatu roda.
"Harapannya UMKM akan bergerak saat latihan atau even. Karena, sekali even misalnya 1.000 peserta, para atlet yang kebanyakan anak-anak akan membawa serta keluarganya. Tentunya akan banyak orang yang datang ke Desa Kemasan. Bahkan, kalau ada even bisa sampai berhari - hari," ujarnya.
Editor : Joko Piroso