Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, menyatakan bahwa jumlah petani di Sragen mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh persepsi bahwa sektor pertanian kurang menjanjikan, sehingga banyak generasi muda lebih memilih untuk bekerja di pabrik atau perusahaan di kota daripada melanjutkan usaha pertanian orang tua mereka.
Suratno berharap hasil Sensus Pertanian dapat memberikan gambaran yang akurat, sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan mencari solusi untuk permasalahan di sektor pertanian.
Dia juga mencatat bahwa penurunan jumlah petani ini sejalan dengan berkurangnya luas lahan pertanian karena alih fungsi lahan. Beberapa area di sekitar Kota Sragen juga sudah beralih fungsi menjadi perumahan, menurut Suratno.
Editor : Joko Piroso