get app
inews
Aa Text
Read Next : Pendamping PKH Menggiring Warga ke Salah Satu Cabup, Kantor Kecamatan Geyer Di Geruduk Pendukung

Banjir di Grobogan Meluas setinggi 1,5 Meter, Warga Mengungsi Diatas Tanggul

Jum'at, 15 Maret 2024 | 04:44 WIB
header img
Banjir yang merendam wilayah Grobogan semakin meluas dengan ketinggian air mencapai satu setengah meter.Foto:iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Banjir yang merendam wilayah Grobogan semakin meluas dengan ketinggian air mencapai satu setengah meter. Warga pun terpaksa mengungsi dan siaga di atas tanggul serta membuat dapur darurat dengan biaya sendiri karena selama terendam banjir belum ada bantuan yang datang.

Sementara hingga Kamis (14/3/2024) malam, seluruh jalur di Kota Purwodadi sudah terkepung banjir setinggi enam puluh sentimeter.

Warga Kampung Kebondalem, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Kamis malam sudah mengungsi di atas tanggul. Mereka juga mendirikan tenda darurat untuk digunakan sebagai tempat pengungsian dan dapur umum.

Warga swadaya mengeluarkan biaya dan bahan makanan untuk keperluan memasak dan makan selama di atas tanggul. Selama di atas tanggul, warga juga bisa memonitor volume banjir yang dimungkinkan semakin bertambah.

Sebagian warga lainnya mengungsi di rumah tetangga dan tinggal di lantai dua bersama-sama. Kusnan, tokoh masyarakat Kampung Kebondalem, mengeluh karena selama tinggal di bawah tenda belum ada bantuan logistik dari relawan maupun pemerintah.

Bahkan, mereka sempat terlewati beberapa kali oleh para relawan saat membagikan logistik di kampung lainnya. Mereka terpaksa mendirikan tenda dan membuat dapur umum sendiri dengan biaya patungan. Sebagian warga lainnya berjaga dan menutup pintu masuk kampung dengan menggunakan bambu.

Sementara itu, Kusnan menuturkan bahwa ketinggian air yang merendam di tengah kampung pada Kamis malam sudah mencapai satu setengah meter. Warga yang sudah terkepung banjir setinggi satu setengah meter tidak berani melintas dan memilih tinggal di rumah pengungsian di lantai dua milik tetangga terdekat.

Suparmin, warga Kebondalem, Purwodadi, Grobogan, mengungkapkan bahwa banjir berasal dari luapan Sungai Lusi yang mengalir ke Sungai Glugu. Tanggul yang tidak bisa menahan debit air akhirnya meluber dan menggenangi ratusan rumah.

Warga mengaku trauma karena beberapa bulan lalu kampungnya juga terendam banjir dan kini terulang kembali.

Selain merendam rumah, banjir juga merendam seluruh ruas jalan di Kota Purwodadi, Grobogan, dengan tinggi lima puluh sentimeter. Penumpukan kendaraan pun tidak terhindarkan hingga banyak kendaraan yang mogok di tengah genangan. Untuk mengantisipasi kemacetan panjang, seluruh kendaraan yang melintas di Jalan Hayam Wuruk yang terendam banjir akhirnya dialihkan ke jalur protokol satu arah Kota Purwodadi dan difungsikan menjadi dua arah.

Sebagian warga mengamankan sepeda motor mereka di pinggir jalan karena seluruh rumah sudah terendam banjir. Untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang melintas terjebak di selokan, warga rela berjaga di jalan sambil mengarahkan agar kendaraan tetap berjalan di ruas jalan.

Banjir yang merendam wilayah Grobogan, kini meluas di empat puluh desa dari dua belas kecamatan.

Warga berharap agar pemerintah segera menurunkan bantuan logistik ke seluruh korban banjir dan segera mencari solusi untuk mengatasi banjir yang sering melanda Kota Purwodadi, Grobogan.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut