get app
inews
Aa Text
Read Next : Tentang Laporan Kuasa Hukum Yayasan Sri Amini Betis Sragen: Akan Kami Dorong Diusut Tuntas

Kisah Ardhi Sukowati Lubis, TKI Asal Sragen yang Sakit di Jepang

Minggu, 09 Juni 2024 | 15:10 WIB
header img
Orang tua TKI asal Sragen, Suradi, di ruang tamu rumahnya di Dukuh Hargomulyo, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, Sabtu (8/6/2024).Foto:Tri/Istimewa

SRAGEN, iNewsSragen.id - Dikediaman keluarga Lubis di Dukuh Hargomulyo, RT 023, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen, Suradi, ayah dari Ardhi Sukowati Lubis (22), berbicara dengan wartawan mengenai kondisi putra sulungnya yang kini sedang dirawat di Jepang, Sabtu, (8/6/2024). Ardhi, yang sebelumnya bersemangat untuk merubah nasib di negeri Sakura, kini menghadapi ujian berat dengan kesehatannya.

Ardhi merupakan putra sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Suradi (57) dan Ari Arofah (47). Sejak awal, Ardhi memiliki keinginan kuat untuk bekerja di luar negeri guna mengubah nasib keluarganya yang hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Demi mencapai impian tersebut, Ardhi bergabung dengan LPK Kirana untuk belajar bahasa Jepang.

Selepas dari LPK Kirana, Ardhi melanjutkan proses keberangkatan melalui lembaga di Depok. Pada 20 Desember 2023, Ardhi akhirnya terbang ke Jepang dan mulai bekerja di bidang pengolahan makanan sejak 25 Desember 2023. Selain bekerja, Ardhi juga melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka pada program studi Sastra Inggris, menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus belajar dan berkembang.

Kondisi Ardhi yang baik-baik saja berubah drastis pada 23 April 2024. Suradi menjelaskan, saat itu Ardhi sedang mengerjakan tugas kuliah bersama temannya. Setelah temannya menerima telepon dari keluarga di Indonesia, ia menemukan Ardhi dalam kondisi seperti koma di kursi. Ardhi segera dibawa ke rumah sakit dan masuk ke ICU hingga 7 Mei 2024.

Kondisi kesehatan Ardhi yang tiba-tiba memburuk ini mengejutkan banyak pihak. Suradi mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan Ardhi sebelumnya menunjukkan kondisi yang baik. Ardhi juga tidak merokok dan selalu memastikan tubuhnya dalam kondisi sehat sebelum berangkat ke Jepang. “Sakitnya apa belum tahu. Sakitnya itu seperti mendadak. Sebelum sakit itu, pukul 09.00 WIB masih telepon dengan saya. Kemudian pukul 12.00 WIB masih telepon dengan adiknya,” kata Suradi.

Di Sragen, keluarga Ardhi terus berdoa untuk kesembuhannya. Suradi, yang bekerja sebagai tukang pijat, dan Ari Arofah, yang bekerja di konveksi, berharap putra sulung mereka segera pulih dan bisa kembali ke Indonesia. Suradi mengatakan bahwa mereka selalu mendapatkan kabar terbaru tentang kondisi Ardhi dari teman sepengajian yang juga TKI di Jepang atau dari pihak perusahaan tempat Ardhi bekerja.

“Harapan saya, Ardhi bisa sembuh dan segera pulang. Kami di rumah hanya bisa berdoa dan berdoa untuk kesembuhan Ardhi,” ujar Suradi.

Ardhi, yang memiliki sertifikasi N-4 dalam bahasa Jepang dan awalnya diminta oleh perusahaan untuk melanjutkan hingga N-3, lebih memilih melanjutkan kuliahnya untuk masa depan yang lebih baik. Suradi menambahkan bahwa Ardhi ke Jepang dengan tujuan untuk mengubah nasib adik-adiknya. "Kami sebagai orang tua, berharap Ardhi segera sembuh dan pulang ke Indonesia," jelasnya.

Kisah Ardhi Sukowati Lubis menjadi potret nyata dari perjuangan seorang pemuda yang berusaha mengubah nasib keluarganya melalui kerja keras di luar negeri. Tantangan yang dihadapi Ardhi kini bukan hanya soal adaptasi dan pekerjaan, tetapi juga kesehatan yang tiba-tiba menurun. Dukungan doa dari keluarga dan teman-teman di Indonesia diharapkan dapat membantu Ardhi melewati masa sulit ini dan kembali pulih dengan baik.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut