Tokoh kampung Ngablak, Agus Tri Wibowo, mengungkapkan bahwa di wilayah ini dulunya terdapat petilasan Jaka Tingkir, yang kini dikenal sebagai Pundhung Kiai Tempur, karena pernah menjadi lokasi pertemuan sungai. Lokasi petilasan ini sekarang masuk wilayah kampung lain, tepatnya di dekat Puro Asri.
Agus juga menjelaskan bahwa pada masa Era Pajang atau Jaka Tingkir, ada sebuah tempat bernama Kemantren yang terletak di sebelah selatan Simpang Empat Ngablak. Di sinilah lahir Eyang Sumeni, seorang pejuang perempuan terkenal dari Bumi Sukowati.
Namun, bangunan rumah Kemantren tersebut sudah hancur, dan kini hanya tinggal cucu-cucu Eyang Sumeni yang masih ada.
Kampung Ngablak sendiri terdiri dari empat rukun tetangga (RT) yaitu RT 011, 012, 013, dan RT 014, dan termasuk dalam satu wilayah rukun warga (RW) 004. Di kampung inilah lahir pejuang perempuan Sukowati, Eyang Sumeni, yang namanya diabadikan sebagai nama Jalan Sragen-Batu Jamus.
Editor : Joko Piroso