Bahkan Wawan, sopir minibus asal Grobogan, Jawa Tengah, yang hendak mengantar pasien ke rumah sakit pun juga mengaku kecewa tidak bisa mengisi pertalite karena tidak bisa menunjukkan bukti pendaftaran kendaraan.
Ia mengaku tidak paham tentang aturan untuk mendaftar karena tidak bisa mengoperasikan internet.
“ Lha pripun mas wong kulo mboten mudeng internet opo maneh daftar-daftar masalah ngonoan blas mboten paham. Dadi wong cilik malah tambah mumet tambah susah ( lha bagaimana mas, saya itu tidak paham tentang internet. Apalagi terkait masalah pendaftaran seperti itu sama sekali tidak paham. Jadi orang kecil seperti kita justru semakin dibuat pusing dan semakin susah,”ucap Wawan.
Sementara itu di Jl. SPBU Gajah Mada Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, beberapa pengendara yang berhenti dan parkir di SPBU terlihat sedang registrasi kendaraan melalui aplikasi online dengan dibantu oleh beberapa petugas SPBU. Satu persatu petugas membantu seluruh pengendara hingga selesai.
Simon, pengurus SPBU Jl. Gajah Mada menjelaskan bahwa saat ini pihak SPBU masih melakukan sosialisasi terkait penggunaan barcode dan khusus SPBU Gajah Mada, untuk hari ini kita belum mewajibkan para pelanggan roda empat untuk menggunakan barcode, namun seluruh pengguna kendaraan roda empat diarahkan menuju kantor SPBU agar bisa segera melakukan pendaftaran.
“Untuk saat ini kita belum mewajibkan menggunakan barcode, namun tetap kita arahkan untuk segera mendaftarkan kendaraan terlebih dahulu agar bisa segera mendapatkan barcode, jika kesulitan untuk mendaftar, kita siap membantu karena pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis,” jelas Simon.
Para pengendara yang sudah selesai registrasi dan mendapatkan barcode pendaftaran kemudian segera kembali mengantri untuk bahan bakar dan melanjutkan perjalanan.
Editor : Joko Piroso