SRAGEN, iNewsSragen.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sragen terus berupaya menyelesaikan permasalahan tunggakan pembayaran darah oleh beberapa rumah sakit. Salah satu rumah sakit dengan tunggakan terbesar, RS Islam Amal Sehat, telah beberapa kali menerima surat peringatan dari PMI. Namun, hingga kini, klaim yang tertunda sejak beberapa bulan lalu belum juga dilunasi.
Sekretaris PMI Sragen, Darmawan, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk menagih pembayaran dari rumah sakit yang menunggak. Surat peringatan sudah dikirimkan, dan pihak PMI berharap ada itikad baik dari manajemen rumah sakit terkait untuk menyelesaikan tunggakan tersebut, Jumat (13/12/2024).
Darmawan juga menekankan bahwa PMI sebagai lembaga kemanusiaan harus tetap independen dan tidak terlibat dalam pusaran politik. "Kami tidak ingin PMI ditarik dalam isu-isu politik. Fokus utama kami adalah memberikan pelayanan kemanusiaan yang optimal kepada masyarakat," ujarnya.
Hal ini menjadi penting karena PMI berfungsi sebagai penyangga sosial yang vital, terutama dalam penyediaan darah untuk kebutuhan medis darurat. Meski tunggakan pembayaran dari beberapa rumah sakit cukup besar, PMI tetap berupaya menjalankan operasionalnya dengan baik.
Sebagai bagian dari agenda internal, PMI Sragen tengah mempersiapkan Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang direncanakan berlangsung pada Januari mendatang. Namun, Darmawan menyebut tanggal pelaksanaan Muskab belum ditentukan karena masih menunggu audiensi dengan Bupati Sragen.
PMI berharap rumah sakit-rumah sakit yang memiliki tunggakan segera menyelesaikan kewajibannya agar tidak mengganggu keberlangsungan pelayanan. Meski tunggakan belum sepenuhnya berdampak pada operasional secara signifikan, Darmawan mengingatkan bahwa jika terus berlanjut, hal ini bisa menjadi tantangan besar bagi PMI.
Dengan langkah tegas namun tetap menjaga fokus pada pelayanan, PMI Sragen berharap dapat menjaga kredibilitasnya sebagai lembaga kemanusiaan yang independen dan berintegritas.
Editor : Joko Piroso