Dijelaskan, sapi yang terjangkit virus PMK memiliki gejala seperti lesi dan luka lepuh pada mulut, dan keluar air liur secara berlebihan atau hipersalivasi. Luka serupa juga ditemui di kuku sapi. Jika ada temuan seperti itu, maka harus dilakukan perawatan dan pengobatan hingga sembuh.
“Kasus sapi terpapar PMK di Sukoharjo tak setinggi daerah lain di Solo Raya seperti Wonogiri dan Sragen. Di Sukoharjo masih cukup terkendali, namun butuh pemantauan dan pengawasan ketat untuk mencegah penularan virus PMK,” imbuhnya.
Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, dalam kesempatan itu menyampaikan terkait pencegahan PMK, para peternak telah proaktif melakukan beragam upaya. Langkah biosecurity secara ketat akan dilakukan jika ada sapi, kambing, dan domba mengalami gejala terpapar virus PMK.
"Apabila hewan ternak mengalami gejala PMK, peternak bisa langsung melapor ke petugas kesehatan hewan atau menghubungi Dispertan Sukoharjo. Petugas kesehatan hewan akan menindaklanjuti laporan tersebut. Vaksinasi sapi akan terus berlanjut ke setiap peternakan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso