Chikungunya Mulai Merebak di Sukoharjo, Warga Diminta Waspada

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Penyakit chikungunya di Kabupaten Sukoharjo tengah merebak, salah satunya di Kecamatan Sukoharjo Kota sejak sebelum hari raya lebaran hingga sekarang, atau hampir satu bulan terakhir.
Informasi yang dihimpun, tidak hanya di wilayah Kecamatan Sukoharjo Kota, namun di wilayah kecamatan lain seperti Gatak juga ada warga yang diduga terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus ini.
Hal itu diketahui dari gejala yang dikeluhkan yakni berupa demam serta nyeri sendi dan otot. Penyebab chikungunya lebih di dominasi karena lingkungan yang kurang bersih, juga daya tahan tubuh yang menurun.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani, membenarkan adanya gejala chikungunya yang mulai merebak saat ini. Namun, jumlahnya belum sampai mengarah untuk dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Memang ada, tapi jumlahnya tidak banyak. Untuk wilayah Kecamatan Sukoharjo sekira 50 kasus selama kurun waktu satu bulan terakhir ini. Penyebab chikungunya ini hampir sama dengan demam berdarah," kata Kunari, Jum'at (18/4/2025).
Sebagai langkah penanganan, ia sudah menginstruksikan jajarannya untuk menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu juga memaksimalkan peran kader jumantik (juru pantau jentik).
"Untuk kader jumantik, jumlahnya memang belum memadai. Idealnya 1 rumah terdapat 1 orang pemantau jentik," jelasnya.
Kunari juga menghimbau warga agar segera ke puskesmas apabila merasa demam dan nyeri otot, serta menjaga kebersihan lingkungan. Olahraga rutin minimal 30 menit, kemudian upayakan makan bergizi dan mengonsumsi suplemen
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, belum merespon saat dikonfirmasi terkait data dan laporan merebaknya chikungunya ini.
Editor : Joko Piroso