get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Sukoharjo Apresiasi 600 Guru Raudhatul Athfal, Simbolis Serahkan Bantuan Beras

Beras Ilegal Masuk Lewat Batam: Veritas Institute Desak Penindakan Oknum dan Mafia Impor

Minggu, 18 Mei 2025 | 21:28 WIB
header img
Ilustrasi Beras: Foto:iNews

BATAM, iNewsSragen.id  – Isu penyelundupan barang ilegal melalui jalur Batam kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Baru-baru ini, Direktur Eksekutif Veritas Institute, Aldi Tahir, mengungkap adanya dugaan penyelundupan barang ilegal dalam jumlah besar yang melibatkan oknum aparat penegak hukum.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (18/5/2025), Aldi menyebut bahwa Batam kini telah menjadi “surga penyelundupan” dan mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta aparat terkait untuk segera bertindak tegas.

“Batam makin hari makin jadi surga penyelundupan barang ilegal. Aparat harus bersihkan sampai ke akar-akarnya. Jangan ada toleransi,” tegas Aldi.

Dugaan Penyelundupan Beras Ilegal dan Peran BJ

Aldi menyoroti salah satu kasus krusial yang diduga melibatkan sosok berinisial BJ, yang disebut sebagai anak kandung dari AK, pemilik pabrik rokok tanpa pita cukai. BJ juga disebut sebagai orang kepercayaan dari tiga tokoh lainnya, yakni A, R, dan BS, yang diduga memiliki koneksi dengan BULOG.

Lebih lanjut, BJ disebut menggunakan gudang di kawasan Kartika, Pantai Stres, Batu Ampar, Batam, sebagai tempat bongkar muat beras ilegal. Modus operandi yang digunakan adalah memasukkan beras dalam kontainer dengan dokumen palsu, di mana di atas kertas tertulis "plastik", namun isi sebenarnya adalah beras. Setelah itu, beras dikemas ulang menggunakan karung berlogo Bulog agar tampak legal saat dikirim keluar Batam.

“BJ juga diduga memanfaatkan perusahaan ekspedisinya, PT PPSS, untuk mengurus dokumen kepabeanan agar barang ilegal bisa lolos dari pemeriksaan petugas,” ungkap Aldi.

Desakan Penindakan Tegas terhadap Mafia Penyelundupan

Aldi menyatakan bahwa jika benar ada keterlibatan aparat, maka ini merupakan skandal besar yang tidak boleh dibiarkan. Ia meminta Presiden Prabowo Subianto, Kapolri, dan Menko Polhukam untuk turun langsung dan mengusut tuntas jaringan penyelundupan tersebut.

“Kalau benar ada beking aparat, ini skandal besar. Negara jangan sampai kalah dengan mafia. Presiden harus turun tangan langsung, perintahkan Kapolri dan Menkopolkam usut tuntas,” tegasnya.

Harapan untuk Penegakan Hukum yang Tegas

Veritas Institute menekankan pentingnya penegakan hukum yang transparan dan akuntabel dalam kasus ini. Aldi menilai, penyelundupan yang terjadi bukan hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga mencoreng wibawa hukum dan kepercayaan publik terhadap institusi negara.

“Ini soal kedaulatan ekonomi dan keadilan. Jangan sampai penyelundup lebih berkuasa dari hukum,” tutup Aldi.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut