Lawan Bullying, Sragen Luncurkan Sistem Pelaporan Digital Bela Wandung

SRAGEN, iNewsSragen.id — Persoalan perundungan di lingkungan sekolah masih menjadi tantangan serius dalam dunia pendidikan. Banyak kasus tidak terungkap karena korban maupun saksi enggan berbicara, baik karena takut, malu, atau tidak tahu harus melapor ke mana.
Menjawab keresahan itu, lahirlah inovasi BELA WANDUNG atau Berani Lapor Lawan Perundungan di Sekolah, sebuah layanan pelaporan digital berbasis Google Form yang dirancang untuk memudahkan siswa, guru, dan orang tua melaporkan kasus perundungan secara aman, rahasia, dan cepat ditindaklanjuti.
Inovasi ini digagas oleh Muhammad Nurrochim, seorang ASN dan Pengawas Sekolah, yang memulai program ini sejak 13 Mei 2024 dan mulai diterapkan secara resmi pada 20 Mei 2024.
“Selama ini, banyak kasus perundungan tidak tersentuh karena pelapor enggan bicara. BELA WANDUNG hadir untuk menjawab keresahan itu. Dengan media yang mudah diakses, rahasia, dan efisien, kami ingin anak-anak merasa aman dan didengar,” ujar Muhammad Nurrochim, Rabu (16/07/2025).
Melalui sistem BELA WANDUNG, laporan yang masuk langsung terhubung dengan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah masing-masing. Tim ini menjadi ujung tombak dalam menindaklanjuti dan menyelesaikan laporan dengan prosedur yang sistematis dan akuntabel.
Tidak hanya menjadi sarana pelaporan, BELA WANDUNG juga berfungsi sebagai basis data perkembangan kasus perundungan secara periodik di satuan pendidikan. Setiap laporan terdokumentasi dengan baik dan dapat dilacak tindak lanjutnya secara transparan.
Muhammad Nurrochim menambahkan bahwa ke depan, BELA WANDUNG diharapkan menjadi model nasional dalam sistem pelaporan perundungan yang dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain.
“Kami berharap ini bukan sekadar proyek jangka pendek, tapi menjadi sistem tetap dalam membangun sekolah yang aman dan bebas perundungan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, serta dukungan TPPK dan Dinas Pendidikan, BELA WANDUNG menjadi terobosan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, suportif, dan ramah anak.
Editor : Joko Piroso