get app
inews
Aa Text
Read Next : Aliansi Siber Army Jateng Dukung Pemerintah dan Polri Cegah Hoaks

Museum Jelajah 2025 di Sragen Sepi Pengunjung, Edukasi Sejarah Gagal Tarik Minat Generasi Digital

Selasa, 16 September 2025 | 19:32 WIB
header img
Sejumlah siswa mengamati koleksi di Museum Jelajah 2025 yang digelar di Sentra Industri Kreatif dan Kerajinan (SIKK) Nglangon, Sragen, Selasa (16/9/2025). Meski menghadirkan koleksi bersejarah dari berbagai museum nasional, acara ini terpantau sepi pengun

SRAGEN, iNewsSragen.id – Kabupaten Sragen menjadi tuan rumah Museum Jelajah 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah pada 16–17 September 2025 di Sentra Industri Kreatif dan Kerajinan (SIKK) Nglangon. Namun, meski menghadirkan berbagai koleksi bersejarah dan kegiatan interaktif, acara ini justru terpantau sepi pengunjung.

Museum Jelajah sendiri merupakan agenda tahunan yang rutin berpindah lokasi antar kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tahun ini, acara mengusung tema “Jelajah Sejarah Nusantara” dengan menggandeng sejumlah museum ternama dari berbagai daerah di Indonesia.

Harapan besar sebenarnya disematkan pada kegiatan ini, yakni menjadi wahana edukasi budaya dan sejarah bagi generasi muda di era digital. Sayangnya, rendahnya minat masyarakat, khususnya kalangan pelajar dan generasi milenial, membuat atmosfer pameran tidak seramai yang diharapkan.

Koleksi dari Tujuh Museum Nasional dan Daerah

Museum Jelajah 2025 menghadirkan koleksi unggulan dari tujuh museum, di antaranya:

-Museum Ranggawarsita (Semarang)

-Museum Penerangan Komunikasi dan Informatika-Komdigi (Jakarta)

-Museum Badan Pemeriksa Keuangan (Magelang)

-Museum Tosan Aji (Purworejo)

-Museum Tanah dan Pertanian (Bogor)

-Museum Labda Smerti Sragen (embrio museum daerah)

Beragam koleksi mulai dari benda sejarah, replika, hingga multimedia interaktif ditampilkan untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Sadimin, menegaskan bahwa Museum Jelajah bukan sekadar pameran, tetapi juga sarana promosi nilai sejarah.

“Museum Jelajah diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi, rasa bangga, dan kecintaan generasi muda terhadap warisan sejarah serta nilai budaya bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Sragen, Prihantomo, S.Pd, menambahkan bahwa museum seharusnya menjadi sumber inspirasi generasi digital.

“Generasi sekarang harus menggali ilmu pengetahuan dari pameran museum untuk melahirkan karya kreatif sesuai perkembangan zaman,” ucapnya.

Selain pameran koleksi, Museum Jelajah 2025 juga menyajikan seminar dan talkshow tematis bertajuk “Generasi Melek Budaya dengan Museum” yang digelar pada 16 September 2025. Prihantomo menjadi salah satu pembicara dengan materi “Aktualisasi Warisan Budaya untuk Generasi Digital.”

Pada 17 September 2025, program “Museum di Hatiku” menghadirkan berbagai workshop, mulai dari simulasi eskavasi benda cagar budaya, pembuatan sketsa, hingga pelatihan membuat gerabah. Kegiatan ini turut diramaikan dengan pentas seni lokal dari pagi hingga sore hari.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, dijadwalkan hadir dalam sesi khusus “Bupati Menyapa” untuk berinteraksi dengan seniman serta peserta workshop.

Salah satu momen unik adalah prosesi pemecahan gerabah berisi benda kerajinan, yang menurut Ketua Panitia Andjarwati Sri Sajekti, melambangkan wadah ilmu pengetahuan.

“Pecahnya gerabah menyimbolkan bertemunya manusia dengan ilmu pengetahuan sebagai panduan dalam menghadapi dinamika kehidupan,” jelasnya.

Sepi Pengunjung, PR Besar bagi Pemerintah Daerah

Kendati acara dikemas edukatif dan interaktif, fakta sepinya pengunjung menjadi catatan penting. Minimnya promosi, kurangnya keterlibatan sekolah, serta dominasi hiburan digital dinilai menjadi faktor yang membuat minat masyarakat rendah.

Padahal, event ini diharapkan mampu menguatkan identitas budaya, menumbuhkan kebanggaan terhadap sejarah, dan mendorong generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budaya bangsa.

Museum Jelajah 2025 pun menjadi refleksi bahwa upaya pelestarian budaya perlu strategi baru agar bisa lebih dekat dengan generasi digital, salah satunya lewat integrasi teknologi, promosi kreatif, dan sinergi lebih kuat antara pemerintah, sekolah, serta komunitas budaya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut