Festival Literasi Sragen 2025 Diwarnai Sorotan Pembajakan Buku, Pegiat Desak Edukasi Publik
             
            
             Dia menegaskan pentingnya merangkul penulis Sragen agar bisa berkembang bersama.
“Kami juga mengajak penulis Sragen, kita rangkul. Literasi tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga tentang membentuk budaya,” tegasnya.
Fenomena pembajakan buku yang mencuat di tengah Festival Literasi Sragen 2025 menjadi cermin tantangan besar literasi nasional. Tanpa kesadaran kolektif, sulit bagi ekosistem literasi untuk tumbuh sehat.
Di satu sisi, masyarakat mendambakan harga buku yang terjangkau. Namun di sisi lain, penulis dan penerbit membutuhkan penghargaan yang layak agar tetap produktif. Sinergi antara edukasi, kebijakan pemerintah, dan dukungan publik menjadi kunci untuk mengakhiri praktik ilegal ini.
Festival Literasi Sragen 2025 pun menjadi momentum penting: apakah masyarakat siap meninggalkan pembajakan dan benar-benar mendukung budaya literasi yang sehat?
Editor : Joko Piroso