Tri Wulandari Siram Polisi dengan Pertalite, Polres Sragen Tak Ambil Langkah Represif

SRAGEN, iNewsSragen.id – Satu hari pasca insiden dramatis penyiraman bensin terhadap anggota polisi di Mapolres Sragen, pihak kepolisian akhirnya memberikan keterangan resmi. Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari membenarkan kronologi kejadian tersebut dan menegaskan bahwa langkah penanganan terhadap pelaku, Tri Wulandari, tidak akan dilakukan secara represif.
Pendekatan persuasif dan koordinasi dengan pihak keluarga menjadi pilihan utama Polres Sragen dalam menyikapi kasus ini. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi kejiwaan dan latar belakang permasalahan yang tengah dihadapi pelaku.
Dalam konferensi pers pada Rabu (1/10/2025), Kapolres Dewiana menyatakan bahwa kepolisian memahami betul situasi Tri Wulandari.
“Terkait kejadian kemarin, ada penyiraman bensin di Polres Sragen, kami tidak melakukan tindakan represif karena kami memahami betul permasalahan yang bersangkutan,” ujarnya.
Kapolres juga mengonfirmasi bahwa cairan yang disiramkan ke Bripka Johan adalah BBM jenis Pertalite. Meski sempat mengenai mata dan menyebabkan kemerahan, korban telah menjalani visum dan mendapatkan perawatan medis.
Penyelidikan kini bergeser dari fokus penindakan pidana ke arah profiling dan pendalaman kondisi pelaku. Polisi melakukan koordinasi dengan keluarga inti, termasuk kakak kandung Tri Wulandari, serta melibatkan perangkat desa dan masyarakat sekitar.
“Anggota kami melakukan pendalaman pada yang bersangkutan. Masih punya kakak kandung yang tahu betul kondisi riwayat dan kesehatan yang bersangkutan,” jelas Kapolres.
Kapolres meminta waktu agar proses penanganan dapat dilakukan dengan hati-hati dan menyeluruh.
“Mohon waktu, kita koordinasi bersama keluarga untuk menyelesaikan masalah yang bersangkutan,” imbuhnya.
Editor : Joko Piroso