JAKARTA, iNewsSragen.id - Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sepertinya juga akan berdampak pada naiknya tarif angkutan bus Jawa-Sumatera antara 25-30 persen.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan memastikan tarif angkutan darat untuk angkutan bus jarak jauh bakal naik di persentase 25-35 persen.
Kurnia menyebut, selama ini kenaikan tarif BBM telah diantisipasi anggotanya dengan memaksimalkan armada yang ada. Pengumuman kenaikan tarif BBM menjadi trigger bagi para pengusaha angkutan otobus untuk kenaikan biaya.
“Kami dalam tiga bulan terakhir saja sudah sangat bertahan dengan kenaikan harga spare part bus. Kami belum berani menaikkan karena belum ada trigger, nah dengan begini setidaknya sudah jelas, kami akan menjaga biaya operasi di persentase tarif tiket dengan kenaikan 25-35 persen,” ujar Kurnia yang juga pengurus DPP Organda ini kepada MNC Portal di Jakarta, Sabtu (3/92022).
Dikarenakan Kurnia merinci untuk jarak jauh bakal terjadi kenaikan di persentase maksimal 35 persen. Sedangkan untuk jarak dekat mencapai kenaikan hingga 25 persen.
“Misalnya dari Blitar ke Riau naik bus jarak jauh itu harga sebelumnya Rp600 ribu. Kerna biaya operasional melalui BBM, naik menjadi Rp680 ribu atau di persentase 25 persen,” tutup Kurnia.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa mulai siang hari ini harga BBM mulai mengalami kenaikan.
"Hari ini tanggal 3 September 2022, pukul 13.30 WIB pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Arifin.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait