SRAGEN, iNewsSragen.id - Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Presiden akhir pekan lalu, menuai respon negatif di daerah. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sragen, dengan tegas menolak dan memprotes kenaikan harga BBM, Sabtu (9/9/2022) malam.
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, karena dampak kenaikan harga BBM sangat dirasakan warga.
"Dampak kenaikan harga BBM sangat dirasakan masyarakat, terutama para pedagang kecil, semisal pedagang bakso dan tahu ketupat," jelasnya.
Oleh karena itu Budiono Rahmadi, selaku Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, dengan tegas menolak dan memprotes kenaikan harga BBM.
"Saya kasihan terhadap warga kurang mampu dan para pedagang kecil dengan kenaikan harga BBM yang terlalu tinggi ini. Saya yakin para pedagang akan mengalami kesulitan menjual daganganya, karena calon pembeli juga menghemat keuangan," jelasnya.
Seperti dirasakan pedagang bakso, Muhamad Saifudin. Sejak harga BBM dinaikan, daya beli masyarakat berkurang. Karena pedagang bakso itu tidak menaikan harga dan tidak mengurangi kualitas daganganya. Karena jika harga dinaikan dan dikurangi kualitasnya, pelanggan akan lari semua. Untuk mempertahankan supaya ia bisa bertahan berjualan, terpaksa hanya mengembalikan modal saja.
Budiono Rahmadi, merasa prihatin dengan kenaikan harga BBM yang dampaknya tidak hanya dirasakan ibu rumah tangga, melainkan juga para pedagang kecil. Oleh sebab itu pihaknya tegas menolak dan memprotes kenaikan harga BBM.
Pasalnya, kenaikan harga BBM terlalu tinggi sehingga memberatkan warga kurang mampu. Apalagi pasca pandemi, bahkan pandemi ovid-19 belum pulih.
"Covid-19 belum pulih, kini malah dihadapkan dengan kenaikan harga BBM. Jika pemerintah menaikan harga BBM, mestinya harus mempertimbangkan subsidi yang diberikan pada warga yang kurang mampu," ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait