Jejak Terakhir Tokoh Amir Sjarifoeddin di Karanganyar, Siapa Dia?

Sugiyanto
Amir Sjarifoeddin mantan Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan 1947 - 1948 era mantan Presiden Soekarno. Foto: iNews.id

KARANGANYAR, iNewsSragen.id - Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ternyata ada salah satu tokoh yang terkait dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) bersemayam, dia adalah Amir Sjarifudin.

Amir Sjarifoeddin dimakamkan di Dusun Ngaliyan, kelurahaan Lalung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di Desa ini pulalah Amir Sjarifoeddin mantan Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan 1947 - 1948 era mantan Presiden Soekarno dimakamkan bersama 10 rekannya yang lain.

Makam Amir Sjarifoeddin berbeda dengan makam taman pahlawan yang ada di Kalibata, Jakarta, jauh dari kesan mewah tak sebanding dengan nama besarnya. Justru sebaliknya, makam Amir Sjarifoeddin yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) lebih didominasi kesan kumuh dan banyak ditumbuhi rumput liar. 

Meskipun makam Amir Sajrifoeddin terletak di pemakaman umum, tetapi warga sekitar areal pemakaman tersebut tidak ada yang mengetahui sama sekali tentang Amir Sjarifudin. Sehingga untuk mengetahui sejarah Amir Sajrifoeddin dan 10 rekan Amir Sajrifoeddin yang juga dimakamkan di pemakaman umum tersebut, sedikit kesulitan. Pasalnya, papan yang menerangkan sejarah hidup Amir Sjarifoeddin tidak ada sama sekali.

Yang ada hanya keterangan di batu nisan yang bertuliskan "Mr Amir Sajrifoeddin, Lahir 27 bulan 5 tahun 1907, wafat 19 bulan 12 tahun 1948." 

Setelah melakukan pencarian, akhirnya salah satu saksi hidup yang mengetahui kronologi Amir Sjarifudin hingga akhirnya dimakamkan di Dusun Ngaliyan, Desa Lalung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berhasil ditemukan.

Dari keterangan seorang warga yang mengaku bernama Maulana diperoleh keterangan, semula Amir Sajrifoeddin, dimakamkan di Desa kembangan, kelurahaan lalung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah atau lokasi awal Amir Sajrifoeddin dijatuhi hukuman mati oleh Angkatan Kepolisian Republik Indonesia kala itu yang dipimpin Harpat, dan berjarak 10 kilometer dari lokasi pemakaman yang sekarang.

Namun karena lokasi makam pertama Amir Sajrifoeddin dijadikan lokasi waduk, maka, atas inisiatif Bupati Karanganyar waktu itu, KH Raden Ngabai Makfud, makam Amir Sjarifoeddin dipindahkan. Termasuk 10 makam rekan Amir Sjarifoeddin lainnya yaitu Maruto Darusman, Suripno, Oei Gwee Hwat, Joko Suyono, Katam Hadi, Rono Marsono, D. Mangku, Sardjono, Maryono, Sukarno juga dipindahkan.

"Kalau tidak dipindahkan, tentu makamnya sudah hilang terkena proyek waduk yang dijalankan pemerintah kolonial Jepang," jelas H Maulana (80) seperti yang disampaikan kepada iNewskaranganyar.id, Kamis (29/9/2022).

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network