SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Menanggapi peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat (Jabar), dikaitkan dengan pelaku yang tinggal di rumah kos di Dusun II, Siwal, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, minta warga tidak panik.
"Kami minta masyarakat tidak perlu panik dan gaduh. Sukoharjo aman," kata Wahyu saat dihubungi beberapa waktu setelah peristiwa bom bunuh diri, pada Rabu (7/12/2022).
Begitu pula dengan pengamanan Mapolres Sukoharjo dan POlres jajaran, Kapolres menyatakan, tetap berjalan sesuai SOP seperti biasa. Yaitu setiap hari jajarannya selalu siaga.
"Peristiwa (bom bunuh diri) di Bandung itu membuat kita dan masyarakat harus lebih waspada. Bahwa ancaman terorisme itu masih ada," ujarnya.
Kapolres juga menegaskan, peristiwa bom bunuh diri itu tidak membawa pengaruh terhadap kesiapan pengamanan acara ngunduh mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan berlangsung di Kota Solo pada, 11 Desember 2022 mendatang.
"Pengamanan (ngunduh mantu Presiden Jokowi) tetap sesuai rencana," tegasnya.
Seperti luas diberitakan, identitas pelaku bom bunuh diri diketahui berinisial AS alias Agus Muslim, warga Bandung ex napiter yang pernah menghuni LP Nusakambangan, Cilacap, selama empat tahun. AS yang tewas dalam peristiwa itu, baru bebas pada 2021 lalu.
Dari kejadian ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya satu unit sepeda motor bebek warna biru bernopol AD 5055 NS dengan tertempel stiker logo JAD (Jamaah Anshor Daulah), secarik kertas bertulis "KUHP Hukum Syirik/ Kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29.
Terbaru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan kepada awak media usai meninjau TKP menyebut, total jumlah korban sebanyak 11 orang. Rinciannya, dua orang meninggal terdiri pelaku dan anggota Polri, serta 8 anggota Polri dan satu warga sipil luka -luka.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait