SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Seorang warga kurang mampu asal Desa Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), yakni Rantiyem (57) mendapat bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Setelah dilakukan pembangunan sekira satu bulan lamanya, akhirnya peresmian dan penyerahan kunci rumah dilakukan pada, Selasa (13/12/2022), Peresmian dilakukan serentak bersama 60 RTLH dari berbagai daerah lainnya di Indonesia yang juga mendapat bantuan bedah rumah dari Kasad.
Acara peresmian dan penyerahan kunci rumah serentak itu disaksikan langsung oleh Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui video conference. Kasad juga menyempatkan berdialog dengan salah satu warga penerima bantuan.
Di Sukoharjo, peresmian dan penyerahan kunci rumah milik Rantiyem di Desa Tawang, dihadiri Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Deddy Suryadi mewakili Pangdam IV Mayjen TNI Widi Prasetijono.
Bantuan bedah rumah merupakan bagian dari program Babinsa Masuk Dapur, instruksi langsung Kasad kepada seluruh Babinsa TNI Angkatan Darat (AD) untuk masuk ke dapur-dapur rumah warga di setiap wilayah tugasnya.
"Program ini atas perintah dari bapak Kasad. Untuk Jawa Tengah (Jateng) ada empat rumah. Selain disini (Sukoharjo), ada di Tegal, Purworejo, dan Yogyakarta. Alhamdulillah bisa kami selesaikan dalam waktu sekira satu bulan," terang Kasdam.
Rumah Rantiyem semula terbuat dari kayu dengan dinding bambu yang sudah lapuk dimakan usia. Atap rumah perempuan yang hidup sendiri ini juga banyak yang bocor. Kondisinya sangat tidak layak huni.
"Sekarang, seperti sama-sama kita ketahui, kondisi rumahnya sudah bagus," kata Kasdam didampingi Danrem 074/ Warastratama Kolonel Inf. Anan Nurakhman, dan Dandim 0726/ Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi.
Selain mendapat bantuan bedah rumah dengan luas bangunan sekira 7 x 8 meter, Rantiyem juga mendapat perabotan baru, seperti kursi, kasur busa tempat tidur, perkakas dapur, hingga televisi 24 inchi. Semua merupakan barang baru.
"Program ini akan berkelanjutan, mudah-mudahan bisa kami lakukan tiap bulan. Karena kami melihat masih banyak masyarakat di desa- desa yang rumahnya bisa dibilang tidak layak," imbuhnya.
Program Babinsa Masuk Dapur dilakukan untuk memastikan agar masyarakat tidak ada yang kelaparan akibat kekurangan bahan makanan. Bukan hanya itu saja, tapi Babinsa juga harus mengetahui jangan sampai ada warga yang tidak bisa makan, begitu juga dengan kondisi rumahnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait