JAKARTA, iNewsSragen.id – Artis cantik Tamara Geraldine, presenter terkenal di era 2000-an lama tak terdengar kabarnya. Ia menghilang dari dunia hiburan, tanpa banyak yang mengetahui sebabnya. Tapi presenter terkenal Tamara Geraldine itu kembali muncul dan menjadi sorotan netizen usai curhat tentang kehidupannya.
Lewat postingan di akun @takarageraldine_5, Tamara menceritakan kisah hidupnya yang mengejutkan. Dia mengungkap kondisi kesehatannya yang sempat divonis oleh dokter tak akan berumur panjang. Dia pun diprediksi susah mendapatkan keturunan.
Taamara Geraldine dikutip dari Instagram mengatakan, mendapat vonis tersebut, selebriti itu akhirnya mengambil keputusan sangat ektrem. Dia bahkan sempat meminta suami pertamanya Tien Thinh Pham meninggalkannya demi memulai kehidupan baru.
“Saat itu 2010, setelah divonis hidup tidak lama lagi, saya meminta Thinh (suami) meninggalkan saya dan membentuk keluarga baru demi memiliki keturunan,” ungkapnya.
Dalam ceritanya Tamara juga menyinggung soal hak asuh atas putri angkatnya, Pham Mai Tjazkayaa. Gadis tersebut bukanlah putri kandung Tamara dan Thinh, melainkan anak adopsi yang mereka angkat.
Tamara menceritakan, saat mendapat vonis tak berumur panjang dia sudah pasrah jika Kay akan diadopsi oleh orang lain. Namun, belasan tahun berlalu, Tamara justru merasa mendapat keajaiban panjang umur.
Keajaiban itulah yang membuatnya ingin kembali mengasuh putri angkatnya, Kay. Tamara juga ingin memberi kejelasan soal kewarganegaraan putrinya itu. Sempat pesimis Kay tak mau kembali padanya, Tamara justru kembali mendapat berkat lantaran Kay malah bersedia menjadi WNI dan tinggal bersamanya.
“11 tahun hidup sendiri, saya sudah mempersiapkan diri bahwa Kay bisa diadopsi resmi oleh ayah dan keluarga barunya yang utuh. Tanpa saya tahu, jauh sebelum mencapai umur 17, Kay tetap ingin jadi WNI,” tulisnya.
“Entah apa yang Tuhan lihat dari diri saya. Saya masih ada hingga hari ini, Tuhan malah mengirim Paul. Itu membuat Kay mantap meminta diadopsi resmi dan tetap menjadi WNI,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso