SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Desa Laban adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng). Di sebelah barat desa tersebut berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo.
Pemberian nama desa itu, ternyata memiliki sejarah tersendiri, yaitu bermula dari sebuah pohon bernama Laban yang dikenal dalam bahasa latin 'Vitex Pinnata'. Pohon tersebut tepat berada di sebelah kantor desa.
Kepala Desa Laban, Sugiyanto, saat ditemui mengatakan, berdasarkan beberapa cerita turun temurun yang disampaikan oleh sesepuh desa hingga sekarang, seluruh kawasan Desa Laban dulunya banyak tumbuh pohon laban hingga kemudian dijadikan nama desa.
“Menurut sejarah orang tua seperti itu, kami juga hanya meneruskan apa yang telah ditulis di riwayat berdirinya Desa Laban,” jelas Sugiyanto, pada Jum'at (30/12/2022).
Menurutnya, manfaat dari pohon laban ternyata dikenal cukup bagus untuk pembuatan kendang maupun bedug. Namun saat ini sudah jarang ditemukan di Desa Laban sendiri. Konon kayu dari pohon itu banyak dimanfaatkan oleh para perajin kendang di desa itu.
Disebutkan selain menggunakan kayu Laban, untuk pembuatan gendang atau bedug juga bisa menggunakan kayu pohon nangka. Pertumbuhan kayu laban sendiri diketahui cukup lama, jika sering ditebang dan tidak ada peremajaan akhirnya akan habis.
Kini hanya tersisa pepohonan kecil yang tidak bisa digunakan untuk pembuatan kendang yang masih diteruskan warga saat ini. Sedangkan yang di balai desa ada dua pohon Laban yang sengaja ditanam untuk melestarikan asal-usul desa.
"Di Desa Laban saat ini hanya ada dua sampai tiga pohon saja. Ya di balai desa itu adanya, di wilayah lain sudah tidak ada. Sudah habis," ungkapnya.
Menyinggung sejak kapan Desa Laban mengalami masa kejayaan sebagai sentra pembuatan kendang berkualitas dari pohon laban, Sugiyanto yang merupakan putra daerah asli Labang mengatakan, tidak tahu persis kapan waktunya.
Begitu juga tentang pengetahuan kapan pohon Laban mulai langka, ia juga secara persis tidak mengetahui. Sebab beberapa sesepuh desa yang pernah mengalami masa kejayaan penggunaan pohon Laban untuk membuat kendang, kini tak lagi ada.
"Cerita tentang pohon Laban itu, kini hanyalah berupa sisa ingatan dari cerita dari mulut ke mulut oleh para sesepuh kepada generasi muda sekarang," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait