MALANG,iNewsSragen.id - Sebuah unggahan video dari akun Twitter Komunitas Sahabat Kereta @sahabat_kereta, pada Kamis (4/5/2023) viral menjadi perbincangan warganet. Video itu menampilkan 2 unit bus TNI AL nekat menerobos perlintasan Kereta Api (KA) di Kota Malang, Jawa Timur.
"Detik-detik 2 unit bus TNI AL menerobos perlintasan kereta api di Jalan Kolonel Sugiono, Malang, Pos PJL 78 dekat Stasiun Malang Kotalama. Mengimbau seluruh pengguna jalan raya sesuai UU 23 tentang Perkeretaapian wajib mendahulukan perjalanan kereta api. Utamakan keselamatan," tulis akun itu.
Dari tayangan video itu, jelas terlihat sebuah lokomotif yang berjalan pelan nyaris menabrak bus yang menerobos perlintasan. Beberapa pengguna jalan baik pengendara motor maupun mobil juga terlihat berhenti di depan palang perlintasan menunggu lokomotif melintas.
Hingga Jum'at (5/5/2023) unggahan video itu telah ditonton oleh 1,7 juta warga dunia maya disertai komentar beragam, namun mayoritas menyayangkan aksi membahayakan dari dua pengemudi bus TNI AL itu.
"Kalo menurut gw si, karena ini sama sama penting, maka asas yang genting dari yang penting dipakai, mungkin karena itu hanya lokomotif, makanya iringan TNI AU mendahulukannya, dan kalau dilihat dari videonya si lokomotif melambat, dan si bus sudah memberikan lampu dim," cuit akun rezanovembri
@rezanovembri01.
"@_TNIAL_ ini kalo sampe tertabrak pasti tuh masinisnya yg salah dan udah pasti si masinis jadi tersangka terus di penjara seumur hidup atau di pidana mati. Bener kan. Yo pasti lahhhhhhh karena kendaraan prioritas coyyyyyyyyyy," timpal akun Ardi Falahh @ArdiFalahh.
Tak ketinggalan founder Evello, salah satu perusahaan Big Data di Indonesia, Dudy Rudianto, ikut angkat bicara melalui unggahan di akun Twitter yang terkonfirmasi adalah miliknya. Dia juga menayangkan tabel data hasil analisis tanggapan warganet atas unggahan video itu.
"Kabar 2 unit bus TNI AL terobos palang perlintasan kereta api menuai sentimen negatif warganet sangat besar, mencapai bobot 92%. Perilaku aparat yg seharusnya menjadi teladan mengundang nada sedih 52% dan frustasi 40% warganet sebagai persepsi dominan,"
"Perasaan warganet jelas terganggu atas kejadian ini, yang didominasi oleh perasaan menakutkan, sedih dan marah. Teknologi AI @Evello12 juga mendeteksi perhatian dan percakapan warganet berkaitan dengan hukum dan perilaku pelanggaran hukum (law & crime)," cuit Dudy @DudyRudianto.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait