Sementara, Tono selaku anggota DPRD Sragen yang sejak lama mendapat keluhan dari para petani sudah menyampaikan Pemkab Sragen.
“Berpuluh – puluh tahun, jalan pertanian itu memang belum pernah, bahkan sama sekali dibangun. Berkali – kali sudah saya sampaikan di Musrenbang kecamatan juga tidak ada kabar yang menggembirakan,” kata Tono.
Tono mewakili petani di daerah kebonromo yang juga anggota DPRD Sragen menyampaikan, jalan yang merupakan akses utama bagi warga di dua desa untuk mengangkut hasil pertanian tersebut. Berkali-kali disampaikan Tono dalam musrenbang sejak tahun 2020 sampai dengan penetapan tahun 2023.
“Pada tahun 2020-2021 kami maklumi karena banyak anggaran yang terkena refocusing,” tegas Tono.
Selain itu, jalan usaha tani yang memiliki panjang 1,9 kilo meter dan lebar 5 meter. Kini, lebarnya tinggal 1 meter akibat gerusan air sungai. Jalan tersebut juga menjadi tumpuan dari puluhan hektar sawah, pungkas Tono.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait