SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Tokoh nasional, Din Syamsuddin, berbicara mengenai karakteristik pesantren Muhammadiyah dan tantangan global dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesantren Muhammadiyah dari Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2PPM).
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu hadir di hari kedua pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di ruang meeting gedung Edutorium K.H Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Sabtu (2/9/2023). Ia menjadi pemateri bersama dengan tokoh lainnya.
"Saya sering ditanya oleh orang tua, kenapa Muhammadiyah akhir-akhir ini mendirikan pondok pesantren, bukankah itu ciri khas Nahdlatul Ulama (NU)? Dan Muhammadiyah memulai dengan sekolah, suatu lembaga pendidikan modern yang bersifat klasikal kelas dengan kurikulum modern yang sesungguhnya merupakan antitesa dari pesantren yang sudah hidup," ucap Din.
Menjawab pertanyaan itu, Din mengatakan, bahwa hal tersebut adalah konvergensi antara NU dengan Muhammadiyah, di mana ke dua organisasi tersebut sering menyajikan perbedaan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait