Guna meredam eskalasi kemarahan massa agar tidak semakin meluas, petugas terpaksa menggunakan Water Cannon, gas air mata dan anjing pelacak. Alhasil, massa dapat dihalau membubarkan diri.
Beberapa orang yang diduga merupakan provokator gerakan aksi massa juga diamankan oleh anggota Resmob dari Satreskrim Polres Sukoharjo. Sedangkan yang luka-luka mendapat perawatan dari Sie Dokkes yang datang membawa ambulan.
Perlu diketahui, kejadian tersebut bukanlah yang sebenarnya melainkan simulasi bagian dari persiapan pengamanan pemilu yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2024.
“Simulasi Sispamkota bertujuan untuk mengukur potensi kerawanan pemilu yang ada di daerah-daerah berdasarkan lima dimensi, yaitu penyelenggara pemilu, peserta pemilu, masyarakat pemilih, keamanan dan geografi,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit yang memimpin langsung kegiatan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait