TEHERAN, iNewsSragen.id - Pemerintah Iran telah membantah isu yang menyebutkan bahwa Cristiano Ronaldo akan dikenai hukuman cambuk sebanyak 99 kali setelah dia memeluk dan mencium seorang seniman perempuan asal Iran, Fatemeh Hamami.
Isu tersebut muncul setelah Ronaldo melakoni pertandingan Liga Champions Asia 2023-2024 di Iran dan bertemu dengan Fatemeh Hamami.
Cristiano Ronaldo merangkul dan mencium Fatemeh Hamami, seorang seniman perempuan asal Iran yang melukis menggunakan kaki karena mengalami kelumpuhan sebagian besar.
Tindakan ini dianggap melanggar aturan hukum di Iran karena Ronaldo dan Fatemeh bukan muhrim (kerabat yang diizinkan dalam Islam).
Beberapa media Spanyol dan pengacara Iran mengklaim bahwa Ronaldo terancam hukuman cambuk sebanyak 99 kali jika kembali ke Iran, sebagai konsekuensi dari tindakannya.
Pemerintah Iran membantah isu ini melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Iran di Spanyol.
Mereka menyatakan bahwa tidak akan ada hukuman apapun yang dikenakan kepada Ronaldo dan menganggap isu ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kondisi konflik Palestina dengan Israel.
Pernyataan dari Kedutaan Besar Iran menyebutkan bahwa kunjungan Ronaldo ke Iran pada bulan September telah diterima dengan baik oleh rakyat dan otoritas Iran. Pertemuannya dengan Fatemeh Hamami juga dipuji sebagai tindakan manusiawi.
Dengan pernyataan resmi ini, pemerintah Iran menegaskan bahwa Ronaldo tidak akan dikenai hukuman cambuk atas tindakan tersebut, dan mereka lebih fokus pada isu-isu geopolitik dan kemanusiaan yang mereka anggap lebih penting, seperti konflik Palestina dengan Israel.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
