SRAGEN, iNewsSragen.id - Pembangunan hotmix jalan di Dukuh Pereng RT.21, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen diduga dikerjakan secara asal-asalan. Jumat (3/11/2023).
Pasalnya, proyek dengan nilai anggaran Rp.100.000.000,- yang bersumber dari dana bantuan Provinsi, bervolume P: 340 M, L: 2,4 M itu menghasilkan kualitas bangunan yang buruk.
Hal itu diketahui dari hasil pekerjaan hotmix yang sangat mudah mengelupas saat ditekan hanya dengan tangan kosong.
Hasil pekerjaan hotmix jalan di Dukuh Pereng RT.21, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen ditekan dengan tangan kosong langsung ambyar. (Foto: Tangkapan Layar Video).
Kepala Desa Katelan Kunto Cahyono saat dikonfirmasi berpendapat bahwa hasil pekerjaan itu sudah memiliki kualitas yang baik.
Mengenai hasil pekerjaan hotmix/aspal yang mudah mengelupas, Kunto akan menyampaikan kepada pihak pelaksana.
"Nanti kita sampaikan ke pelaksananya, Bu Novita" kata Kunto kepada iNews Sragen. Kamis (2/11/2023).
Pihak pelaksana pekerjaan Novita melalui pelaksana lapangan Joko saat dihubungi iNews Sragen melalui saluran telepon mengungkapkan, bahwa kemungkinan masalah hasil pekerjaan itu karena kurangnya air untuk mengguyur agar roda stoom tidak lengket. Joko menerangkan di lokasi tidak ada air maka diganti dengan solar.
"Di lokasi sana tidak air, maka di ganti solar untuk mengguyur gelaran aspalnya, supaya tidak lengket. Mungkin karena pengaruh solarnya yang membuat seperti itu," terangnya.
Kondisi hotmix jalan yang ambyar. (Foto: Tangkapan Layar Video).
Menanggapi itu, Ketua LSM Topan RI Kabupaten Sragen Agus LD menilai hasil pekerjaan hotmix yang mudah mengelupas tersebut karena kurangnya aspal serta kurangnya pengawasan.
"Kami akan tindak lanjuti, akan pelaporan ke APH," tegasnya.
Agus LD juga mengingatkan, bahwa dana aspirasi khususnya di Kabupaten Sragen supaya digunakan atau dikerjakan dengan sebaik-baiknya karena demi dan atas nama warga masyarakat.
"Kami mengingatkan, supaya para pihak pelaksana pekerjaan seperti hotmix, rabat beton maupun pekerjaan lainnya yang bersumber dari dana Pemerintah agar melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, dan mengedepankan profesional kerja dengan menjamin mutu maupun kualitas, jangan di buat asal-asalan. Kalau dikerjakan secara sembarangan, kami juga tidak akan segan-segan melaporkan ke Aparat Penegah Hukum," pungkasnya.
Editor : Sugiyanto
Artikel Terkait