Untuk mencari tahu bagaimana ikan sekecil itu bisa membuat suara begitu keras, para ilmuwan menempatkan kelompok tiga hingga empat ikan di dalam tangki.
Kemudian, saat D. cerebrum berenang, para peneliti merekam video berkecepatan tinggi, seperti yang mereka jelaskan dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Setelah menganalisis rekaman, para peneliti menemukan ikan tersebut membuat suara dengan kantong renang. Sebuah otot khusus menarik salah satu tulang rusuk ikan tersebut ke arah sepotong tulang rawan dengan cekungan.
Kemudian, ketika ikan melepaskan tulang rusuk, tulang tersebut bertabrakan dengan kantong renang untuk membuat suara yang keras.
Tim juga mempelajari gen-gen ikan tersebut dan menemukan bahwa otot khusus untuk menarik tulang rusuk memiliki daya tahan yang lebih baik daripada otot-otot lainnya, sehingga dapat berdenyut dengan cepat untuk waktu yang lama.
Otot yang tahan terhadap kelelahan ini memungkinkan ikan untuk membuat banyak suara perkusi yang cepat berturut-turut.
"Ada tegangan yang terbangun dalam kontraksi ini. Ketika itu dilepaskan dengan sangat cepat, tulang rusuk menabrak kantong renang, yang menghasilkan suara drum," kata Cook.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait